Pekerja mengaduk adonan dodol Betawi di pusat pembuatan dodol Betawi di Pejaten Timur, Jakarta, Kamis (14/5). Menurut pemilik usaha, permintaan dodol betawi menjelang Idul Fitri 1441 H kali ini cenderung stagnan tidak ada kenaikan ataupun penurunan permintaan (FOTO : Prayogi/Republika)
Pekerja mengaduk adonan dodol Betawi di pusat pembuatan dodol Betawi di Pejaten Timur, Jakarta, Kamis (14/5). Menurut pemilik usaha, permintaan dodol betawi menjelang Idul Fitri 1441 H kali ini cenderung stagnan tidak ada kenaikan ataupun penurunan permintaan (FOTO : Prayogi/Republika)
Pekerja mengaduk adonan dodol Betawi di pusat pembuatan dodol Betawi di Pejaten Timur, Jakarta, Kamis (14/5). Menurut pemilik usaha, permintaan dodol betawi menjelang Idul Fitri 1441 H kali ini cenderung stagnan tidak ada kenaikan ataupun penurunan permintaan (FOTO : Prayogi/Republika)
Pekerja mengaduk adonan dodol Betawi di pusat pembuatan dodol Betawi di Pejaten Timur, Jakarta, Kamis (14/5). Menurut pemilik usaha, permintaan dodol betawi menjelang Idul Fitri 1441 H kali ini cenderung stagnan tidak ada kenaikan ataupun penurunan permintaan (FOTO : Prayogi/Republika)
Pekerja mengaduk adonan dodol Betawi di pusat pembuatan dodol Betawi di Pejaten Timur, Jakarta, Kamis (14/5). Menurut pemilik usaha, permintaan dodol betawi menjelang Idul Fitri 1441 H kali ini cenderung stagnan tidak ada kenaikan ataupun penurunan permintaan (FOTO : Prayogi/Republika)
Pekerja mengaduk adonan dodol Betawi di pusat pembuatan dodol Betawi di Pejaten Timur, Jakarta, Kamis (14/5). Menurut pemilik usaha, permintaan dodol betawi menjelang Idul Fitri 1441 H kali ini cenderung stagnan tidak ada kenaikan ataupun penurunan permintaan (FOTO : Prayogi/Republika)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebaran kerap menjadi momentum peningkatan penjualan beberapa makanan yang telah langka di pasaran. Termasuk di antaranya dodol Betawi yang dibuat di Pejaten Timur, Jakarta.
Namun berbeda dengan penjual makanan lain yang penjualnnya terkena imbas pandemi Covid-19, menurut pemilik usaha, permintaan dodol betawi ini relatif stagnan. Tidak ada kenaikan ataupun penurunan permintaan.
Untuk menyiasati hal ini pun pemilik usaha menambahkan layanan pesan antar agar dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19.
sumber : Republika