Kamis 04 Jun 2020 22:15 WIB

Kebutuhan Solar Nelayan Karangantu Mencapai 148 Ton Perbulan

Kebutuhan solar bersubsidi yang teroenuhi baru mencapai 110 ton per bulan. .

Red: Mohamad Amin Madani

Petugas SPDN (Solar Packed Dealer Nelayan) Karangantu mengisi bahan bakar solar bersubsidi ke ratusan jerigen milik nelayan di Pelabuhan Karangantu, Serang, Banten, Kamis (4/6/2020). Menurut pengurus HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) setempat kebutuhan solar untuk 177 kapal pencari ikan di lokasi itu rata-rata mencapai 148 ton per bulan, tapi baru bisa dipenuhi 110 ton per bulan sehingga nelayan yang tidak kebagian terpaksa membeli solar non-subsidi (FOTO : Antara/Asep Fathulrahman)

Petugas SPDN (Solar Packed Dealer Nelayan) Karangantu mengisi bahan bakar solar bersubsidi ke ratusan jerigen milik nelayan di Pelabuhan Karangantu, Serang, Banten, Kamis (4/6/2020). Menurut pengurus HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) setempat kebutuhan solar untuk 177 kapal pencari ikan di lokasi itu rata-rata mencapai 148 ton per bulan, tapi baru bisa dipenuhi 110 ton per bulan sehingga nelayan yang tidak kebagian terpaksa membeli solar non-subsidi (FOTO : Antara/Asep Fathulrahman)

Petugas SPDN (Solar Packed Dealer Nelayan) Karangantu mengisi bahan bakar solar bersubsidi ke ratusan jerigen milik nelayan di Pelabuhan Karangantu, Serang, Banten, Kamis (4/6/2020). Menurut pengurus HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) setempat kebutuhan solar untuk 177 kapal pencari ikan di lokasi itu rata-rata mencapai 148 ton per bulan, tapi baru bisa dipenuhi 110 ton per bulan sehingga nelayan yang tidak kebagian terpaksa membeli solar non-subsidi (FOTO : Antara/Asep Fathulrahman)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Petugas SPDN (Solar Packed Dealer Nelayan) Karangantu mengisi bahan bakar solar bersubsidi ke ratusan jerigen milik nelayan di Pelabuhan Karangantu, Serang, Banten, Kamis (4/6/2020).

Menurut pengurus HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) setempat kebutuhan solar untuk 177 kapal pencari ikan di lokasi itu rata-rata mencapai 148 ton per bulan, tapi baru bisa dipenuhi 110 ton per bulan sehingga nelayan yang tidak kebagian terpaksa membeli solar non-subsidi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement