Teknsi menyelesaikan perakitan tempat cuci tangan tanpa sentuh di workshop Hari Mukti Teknik, Bantul, Yogyakarta, Jumat (5/6). Merebaknya virus corona menjadi inspirasi membuat tempat cuci tangan tanpa sentuh, menggunakan sensor otomatis (FOTO : Wihdan Hidayat/ Republika)
Teknsi menyelesaikan perakitan tempat cuci tangan tanpa sentuh di workshop Hari Mukti Teknik, Bantul, Yogyakarta, Jumat (5/6). Merebaknya virus corona menjadi inspirasi membuat tempat cuci tangan tanpa sentuh, menggunakan sensor otomatis (FOTO : Wihdan Hidayat/ Republika)
Teknsi menyelesaikan perakitan tempat cuci tangan tanpa sentuh di workshop Hari Mukti Teknik, Bantul, Yogyakarta, Jumat (5/6). Merebaknya virus corona menjadi inspirasi membuat tempat cuci tangan tanpa sentuh, menggunakan sensor otomatis (FOTO : Wihdan Hidayat/ Republika)
Teknsi menyelesaikan perakitan tempat cuci tangan tanpa sentuh di workshop Hari Mukti Teknik, Bantul, Yogyakarta, Jumat (5/6). Merebaknya virus corona menjadi inspirasi membuat tempat cuci tangan tanpa sentuh, menggunakan sensor otomatis (FOTO : Wihdan Hidayat/ Republika)
Teknsi menyelesaikan perakitan tempat cuci tangan tanpa sentuh di workshop Hari Mukti Teknik, Bantul, Yogyakarta, Jumat (5/6). Merebaknya virus corona menjadi inspirasi membuat tempat cuci tangan tanpa sentuh, menggunakan sensor otomatis (FOTO : Wihdan Hidayat/ Republika)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Merebaknya virus corona menjadi inspirasi membuat tempat cuci tangan tanpa sentuh, menggunakan sensor otomatis.
Hari Mukti Teknik, Bantul, Yogyakarta, memproduksi wastafel cuci tangan dengan sensor otomatis. Dengan material stainless steel, perangkat ini dijul dengan harga Rp 4,6 juta per unit. Selain untuk pasar lokal, penjualan sudah merambah Bogor dan Bali.
Selama ini kontak tangan dengan keran saat mencuci tangan bisa menjadi salah satu sumber penyebaran virus.
sumber : Republika