Kamis 18 Jun 2020 16:55 WIB

Pandemi, Kelas Ditumbuhin Talas, dan Masker Seragam Sekolah

Red: Yogi Ardhi

Seorang guru mengecek kondisi ruang kelas yang rusak dan ditumbuhi tanaman talas di SMPN 2 Gunungsari, Desa Mekarsari, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Kamis (18/6/2020). Sebanyak enam ruang kelas yang rusak akibat terdampak banjir yang terjadi pada awal Maret 2020 tersebut hingga saat ini belum diperbaiki oleh pemerintah daerah setempat (FOTO : ANTARA /AHMAD SUBAIDI)

Dua orang guru mengecek kondisi ruang kelas yang rusak dan ditumbuhi tanaman talas di SMPN 2 Gunungsari, Desa Mekarsari, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Kamis (18/6/2020). Sebanyak enam ruang kelas yang rusak akibat terdampak banjir yang terjadi pada awal Maret 2020 tersebut hingga saat ini belum diperbaiki oleh pemerintah daerah setempat (FOTO : ANTARA/AHMAD SUBAIDI)

Pekerja menyablon logo dan nama sekolah dasar pada masker pesanan sekolah yang baru dibuat di bengkel sablon dan konveksi Wayoik, Lubuk Alung, Padangpariaman, Sumatera Barat, Kamis (18/6/2020). Sejumlah sekolah di daerah itu memesan masker seragam khusus pelajar menyambut tahun ajaran baru dan untuk mencegah penyebaran COVID-19 (FOTO : ANTARA/Iggoy el Fitra)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Selain mempengaruhi proses belajar mengajar, pandemi covid-19 turut berimbas kepada infrastruktur sekolah di Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Sebanyak enam ruang kelas SMPN 2 Gunungsari, Desa Mekarsari, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, rusak. Rusaknya kelas ini kibat terdampak banjir yang terjadi pada awal Maret 2020. Hingga saat ini belum diperbaiki oleh pemerintah daerah setempat.

Sementara itu kebiasaan baru mengenakan masker menjadi berkah tersendiri bagi bengkel sablon dan konveksi Wayoik, Lubuk Alung, Padangpariaman, Sumatera Barat.

Sejumlah sekolah di daerah itu memesan masker seragam khusus pelajar menyambut tahun ajaran baru dan untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Ikuti Whatsapp Channel Republika