Anggota Front Marhaenis Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar aksi unjuk rasa terkait polemik Rancangan Undang-undang Haluan Idiologi Pancasila (RUU HIP) di Titik Nol, Yogyakarta, Senin (29/6). Mereka menolak politisasi Pancasila dan isu Komunisme bangkit yang belakangan berbuntut panjang. Selain itu, aksi ini juga imbas insiden pembakaran bendera salah satu partai dalam aksi penolakan RUU HIP beberapa waktu lalu. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Anggota Front Marhaenis Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar aksi unjuk rasa terkait polemik Rancangan Undang-undang Haluan Idiologi Pancasila (RUU HIP) di Titik Nol, Yogyakarta, Senin (29/6). Mereka menolak politisasi Pancasila dan isu Komunisme bangkit yang belakangan berbuntut panjang. Selain itu, aksi ini juga imbas insiden pembakaran bendera salah satu partai dalam aksi penolakan RUU HIP beberapa waktu lalu. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Anggota Front Marhaenis Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar aksi unjuk rasa terkait polemik Rancangan Undang-undang Haluan Idiologi Pancasila (RUU HIP) di Titik Nol, Yogyakarta, Senin (29/6). Mereka menolak politisasi Pancasila dan isu Komunisme bangkit yang belakangan berbuntut panjang. Selain itu, aksi ini juga imbas insiden pembakaran bendera salah satu partai dalam aksi penolakan RUU HIP beberapa waktu lalu. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Anggota Front Marhaenis Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar aksi unjuk rasa terkait polemik Rancangan Undang-undang Haluan Idiologi Pancasila (RUU HIP) di Titik Nol, Yogyakarta, Senin (29/6). Mereka menolak politisasi Pancasila dan isu Komunisme bangkit yang belakangan berbuntut panjang. Selain itu, aksi ini juga imbas insiden pembakaran bendera salah satu partai dalam aksi penolakan RUU HIP beberapa waktu lalu. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Anggota Front Marhaenis Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar aksi unjuk rasa terkait polemik Rancangan Undang-undang Haluan Idiologi Pancasila (RUU HIP) di Titik Nol, Yogyakarta, Senin (29/6). Mereka menolak politisasi Pancasila dan isu Komunisme bangkit yang belakangan berbuntut panjang. Selain itu, aksi ini juga imbas insiden pembakaran bendera salah satu partai dalam aksi penolakan RUU HIP beberapa waktu lalu. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Anggota Front Marhaenis Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar aksi unjuk rasa terkait polemik Rancangan Undang-undang Haluan Idiologi Pancasila (RUU HIP) di Titik Nol, Yogyakarta, Senin (29/6). Mereka menolak politisasi Pancasila dan isu Komunisme bangkit yang belakangan berbuntut panjang. Selain itu, aksi ini juga imbas insiden pembakaran bendera salah satu partai dalam aksi penolakan RUU HIP beberapa waktu lalu. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Anggota Front Marhaenis Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar aksi unjuk rasa terkait polemik Rancangan Undang-undang Haluan Idiologi Pancasila (RUU HIP) di Titik Nol, Yogyakarta, Senin (29/6). Mereka menolak politisasi Pancasila dan isu Komunisme bangkit yang belakangan berbuntut panjang. Selain itu, aksi ini juga imbas insiden pembakaran bendera salah satu partai dalam aksi penolakan RUU HIP beberapa waktu lalu. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Anggota Front Marhaenis Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar aksi unjuk rasa terkait polemik Rancangan Undang-undang Haluan Idiologi Pancasila (RUU HIP) di Titik Nol, Yogyakarta, Senin (29/6). Mereka menolak politisasi Pancasila dan isu Komunisme bangkit yang belakangan berbuntut panjang. Selain itu, aksi ini juga imbas insiden pembakaran bendera salah satu partai dalam aksi penolakan RUU HIP beberapa waktu lalu. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Anggota Front Marhaenis Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar aksi unjuk rasa terkait polemik Rancangan Undang-undang Haluan Idiologi Pancasila (RUU HIP) di Titik Nol, Yogyakarta, Senin (29/6). Mereka menolak politisasi Pancasila dan isu Komunisme bangkit yang belakangan berbuntut panjang. Selain itu, aksi ini juga imbas insiden pembakaran bendera salah satu partai dalam aksi penolakan RUU HIP beberapa waktu lalu. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Anggota Front Marhaenis Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar aksi unjuk rasa terkait polemik Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di Titik Nol, Yogyakarta, Senin (29/6).
Mereka menolak politisasi Pancasila dan isu kebangkitan komunis yang belakangan berbuntut panjang. Selain itu, aksi ini juga imbas insiden pembakaran bendera salah satu partai dalam aksi penolakan RUU HIP beberapa waktu lalu.