Sabtu 12 Sep 2020 20:33 WIB

RSD Wisma Atlet Tambah Dua Tower untuk OTG

Dua menara tambahan RSD Wisma Atlet siap digunakan mulai Sabtu (12/9)..

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pasien Covid-19 berada di salah satu tower di kawasan Rumah Sakit Darurat (RSD) wisma atlet, Kemayoran, Jakarta, Jumat (11/9). Rencananya tower 5 di RSD wisma atlet akan segera dibuka untuk pasien positif Covid-19 tanpa gejala untuk melakukan isolasi mandiri. Tower 5 ini berkapasitas sebanyak 886 kamar atau sekitar 1.772 tempat tidur.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet menambah operasional tower khusus untuk menampung para pasien Covid-19 yang tanpa gejala. Dua menara tambahan siap digunakan mulai Sabtu (12/9).

Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo menjelaskan dua tower tersebut adalah tower 4 dan tower 5. Dua tower ini dikhususkan untuk menampung para pasien covid yang tanpa gejala. Harapannya, dua tower ini bisa dipakai para pasien yang memang terpaksa tidak bisa melakukan isolasi mandiri di rumah.

"Dengan demikian kita bisa mengurangi kesulitan masyarakat terutama bagi mereka yang positif Covid-19 tapi fasilitas yang ada di perumahan tidak memadai untuk melakukan isolasi mandiri," ujar Doni dalam konferensi pers daring, Sabtu (12/9).

Koordinator Satgas RS Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Mayjen TNI (CKM), Tugas Ratmono merinci saat ini beberapa OTG memang diplot ke tower 6 dan tower 7. Namun, para OTG ini posisinya berada dalam satu tower pasien yang bergejala. Dengan beroperasionalnya tambahan dua tower, untuk semua pasien tanpa gejala akan dipindahkan ke tower 4 dan tower 5.

Tugas juga menjelaskan kapasitas tower 5 sekitar 1.500 tempat tidur, sehingga pasien tanpa gejala di menara 6 dan 7 yang jumlahnya sekitar 700-800 pasien dapat dipindahkan ke tower 5. Sehingga menara 5 masih bisa digunakan setengahnya untuk menerima rujukan pasien positif Covid-19 tanpa gejala.

"Dengan berpindahnya pasien positif Covid-19 tanpa gejala di tower 6 dan 7 ke tower 5 maka tower 6 dan 7 digunakan untuk pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan sedang rujukan dari RS Covid-19 lainnya di DKI Jakarta sehingga pada ujungnya bisa mengurangi tingkat keterisian jumlah bed di RS rujukan Covid-19 di Jakarta," ujar Tugas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement