Seorang pengungsi wanita terlihat di dalam tenda di dekat kamp pengungsian sementara di pulau Lesbos, Yunani, 14 September 2020. (FOTO : REUTERS/Elias Marcou )
Pengungsi kamp Moria tidur di pinggir jalan di pulau Lesbos, Yunani, 13 September 2020. (FOTO : REUTERS/Alkis Konstantinidis )
Seorang pengungsi wanita beristirahat di dalam gudang tempat pengungsi dan migran mencari perlindungan di dekat kamp sementara di pulau Lesbos, Yunani, 14 September 2020. (FOTO : REUTERS/Elias Marcou )
Pengungsi kamp Moria mengisi daya ponsel mereka di dekat tempat penampungan mereka yang baru, di pulau Lesbos, Yunani, 14 September 2020. (FOTO : REUTERS/Elias Marcou)
Pengungsi wanita di kamp Moria berdoa di dekat kamp sementara tempat mereka akan ditampung, di pulau Lesbos, Yunani, 13 September 2020. (FOTO : REUTERS/Alkis Konstantinidis )
Sebuah keluarga pengungsi kamp Moria tiba di tempat penampungan sementara di pulau Lesbos, Yunani, 14 September 2020. (FOTO : REUTERS/Alkis Konstantinidis )
Pengungsi kamp Moria memasak di atas api di tempat penampungan mereka yang baru di pulau Lesbos, Yunani, 15 September 2020. (FOTO : REUTERS/Alkis Konstantinidis)
Pengungsi kamp Moria terlihat di pantai dekat kamp sementara di pulau Lesbos, Yunani, 15 September 2020. (FOTO : REUTERS/Alkis Konstantinidis )
Pengungsi dari kamp Moria yang hancur terlihat di kamp sementara di pulau Lesbos, Yunani, 13 September 2020. (FOTO : REUTERS/Alkis Konstantinidis )
inline
REPUBLIKA.CO.ID, Kebakaran hebat melanda kamp pengungsi di Moria, Lesbos, Yunani pada pekan lalu. Dilansir kantor berita Reuters, akibat kebakaran tersebut, 12 ribu orang terpaksa tidur di jalanan dan kehilangan akses untuk makanan dan air bersih. hingga senin malam waktu setempat, 800 orang telah dipindahkan ke kamp sementara.
Kamp Moria menjadi tempat tinggal sementara bagi 12 ribu orang lebih pengungsi yang berusaha untuk mencari suaka ke berbagai negara di Eropa. Kebanyakan dari mereka berasal dari Afganistan, Suriah dan negara-negara di Afrika.
Kamp Moria dinilai tidak layak huni karena kapasitas kamp ini sebenarnya hanya untuk 2200 orang. Kelebihan daya tampung telah menyebabkan berbagai masalah mulai dari sulitnya pemenuhan kebutuhan pokok, kesehatan, hingga masalah sanitasi.
Sejak 2015, kamp Moria telah menampung para pengungsi yang menginginkan suaka ke berbagai daratan Eropa. Bertambah setiap tahunnya, Moria kini terasa sesak dan pengungsi telah kehilangan kesabaran untuk bertahan di kamp itu.
Masalah pengungsi dan migran telah menjadi bencana bagi Yunani. Penolakan dari penduduk Lesbos juga terjadi karena ketakutan mereka akan adanya pemukiman permanen dan pusat penerimaan migran baru di kota mereka.