Deretan sepeda motor yang diamankan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/10). Polda Metro Jaya berhasil mengamankan sebanyak 69 sepeda motor yang diduga milik massa aksi saat demonstrasi penolakan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja pada Selasa (13/10) lalu. Republika/Thoudy Badai. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Deretan sepeda motor yang diamankan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/10). Polda Metro Jaya berhasil mengamankan sebanyak 69 sepeda motor yang diduga milik massa aksi saat demonstrasi penolakan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja pada Selasa (13/10) lalu. Republika/Thoudy Badai. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Warga mengamati sepeda motor yang diamankan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/10). Polda Metro Jaya berhasil mengamankan sebanyak 69 sepeda motor yang diduga milik massa aksi saat demonstrasi penolakan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja pada Selasa (13/10) lalu. Republika/Thoudy Badai. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Deretan sepeda motor yang diamankan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/10). Polda Metro Jaya berhasil mengamankan sebanyak 69 sepeda motor yang diduga milik massa aksi saat demonstrasi penolakan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja pada Selasa (13/10) lalu. Republika/Thoudy Badai. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Deretan sepeda motor yang diamankan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/10). Polda Metro Jaya berhasil mengamankan sebanyak 69 sepeda motor yang diduga milik massa aksi saat demonstrasi penolakan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja pada Selasa (13/10) lalu. Republika/Thoudy Badai. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Warga mengamati sepeda motor yang diamankan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/10). Polda Metro Jaya berhasil mengamankan sebanyak 69 sepeda motor yang diduga milik massa aksi saat demonstrasi penolakan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja pada Selasa (13/10) lalu. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Deretan sepeda motor yang diamankan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/10). Polda Metro Jaya berhasil mengamankan sebanyak 69 sepeda motor yang diduga milik massa aksi saat demonstrasi penolakan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja pada Selasa (13/10) lalu. Republika/Thoudy Badai. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Deretan sepeda motor yang diamankan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/10). Polda Metro Jaya berhasil mengamankan sebanyak 69 sepeda motor yang diduga milik massa aksi saat demonstrasi penolakan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja pada Selasa (13/10) lalu. Republika/Thoudy Badai. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Warga mengamati sepeda motor yang diamankan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/10). Polda Metro Jaya berhasil mengamankan sebanyak 69 sepeda motor yang diduga milik massa aksi saat demonstrasi penolakan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja pada Selasa (13/10) lalu. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Warga mengamati sepeda motor yang diamankan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/10). Polda Metro Jaya berhasil mengamankan sebanyak 69 sepeda motor yang diduga milik massa aksi saat demonstrasi penolakan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja pada Selasa (13/10) lalu. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Deretan sepeda motor yang diamankan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/10). Polda Metro Jaya berhasil mengamankan sebanyak 69 sepeda motor yang diduga milik massa aksi saat demonstrasi penolakan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja pada Selasa (13/10) lalu. Republika/Thoudy Badai. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Sepeda motor yang dipasang garis polisi saat diamankan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/10). Polda Metro Jaya berhasil mengamankan sebanyak 69 sepeda motor yang diduga milik massa aksi saat demonstrasi penolakan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja pada Selasa (13/10) lalu. Republika/Thoudy Badai. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deretan sepeda motor yang diamankan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/10).
Polda Metro Jaya berhasil mengamankan sebanyak 69 sepeda motor yang diduga milik massa aksi saat demonstrasi penolakan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja pada Selasa (13/10) lalu.