Pekerja mencetak batu bata dari tanah liat di Mancasan, Bantul, Yogyakarta, Rabu (21/10). Setiap hari dua pekerja bisa mencetak 800 buah batu bata. Setiap seribu batu bata dijual dengan harga 480 ribu tidak termasuk transportasi. Memasuki musim penghujan biasanya produksi batu bata turun hingga 30 persen. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Pekerja mencetak batu bata dari tanah liat di Mancasan, Bantul, Yogyakarta, Rabu (21/10). Setiap hari dua pekerja bisa mencetak 800 buah batu bata. Setiap seribu batu bata dijual dengan harga 480 ribu tidak termasuk transportasi. Memasuki musim penghujan biasanya produksi batu bata turun hingga 30 persen. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Pekerja mencetak batu bata dari tanah liat di Mancasan, Bantul, Yogyakarta, Rabu (21/10). Setiap hari dua pekerja bisa mencetak 800 buah batu bata. Setiap seribu batu bata dijual dengan harga 480 ribu tidak termasuk transportasi. Memasuki musim penghujan biasanya produksi batu bata turun hingga 30 persen. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Pekerja mencetak batu bata dari tanah liat di Mancasan, Bantul, Yogyakarta, Rabu (21/10). Setiap hari dua pekerja bisa mencetak 800 buah batu bata. Setiap seribu batu bata dijual dengan harga 480 ribu tidak termasuk transportasi. Memasuki musim penghujan biasanya produksi batu bata turun hingga 30 persen. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Pekerja mencetak batu bata dari tanah liat di Mancasan, Bantul, Yogyakarta, Rabu (21/10). Setiap hari dua pekerja bisa mencetak 800 buah batu bata. Setiap seribu batu bata dijual dengan harga 480 ribu tidak termasuk transportasi. Memasuki musim penghujan biasanya produksi batu bata turun hingga 30 persen. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Pekerja mencetak batu bata dari tanah liat di Mancasan, Bantul, Yogyakarta, Rabu (21/10). Setiap hari dua pekerja bisa mencetak 800 buah batu bata. Setiap seribu batu bata dijual dengan harga 480 ribu tidak termasuk transportasi. Memasuki musim penghujan biasanya produksi batu bata turun hingga 30 persen. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Pekerja mencetak batu bata dari tanah liat di Mancasan, Bantul, Yogyakarta, Rabu (21/10). Setiap hari dua pekerja bisa mencetak 800 buah batu bata. Setiap seribu batu bata dijual dengan harga 480 ribu tidak termasuk transportasi. Memasuki musim penghujan biasanya produksi batu bata turun hingga 30 persen. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Pekerja mencetak batu bata dari tanah liat di Mancasan, Bantul, Yogyakarta, Rabu (21/10). Setiap hari dua pekerja bisa mencetak 800 buah batu bata. Setiap seribu batu bata dijual dengan harga 480 ribu tidak termasuk transportasi. Memasuki musim penghujan biasanya produksi batu bata turun hingga 30 persen. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Lokasi pembuatan batu bata dari tanah liat di Mancasan, Bantul, Yogyakarta, Rabu (21/10). Setiap hari dua pekerja bisa mencetak 800 buah batu bata. Setiap seribu batu bata dijual dengan harga 480 ribu tidak termasuk transportasi. Memasuki musim penghujan biasanya produksi batu bata turun hingga 30 persen. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pekerja mencetak batu bata dari tanah liat di Mancasan, Bantul, Yogyakarta, Rabu (21/10).
Setiap hari dua pekerja bisa mencetak 800 buah batu bata. Setiap seribu batu bata dijual dengan harga 480 ribu tidak termasuk transportasi. Memasuki musim penghujan biasanya produksi batu bata turun hingga 30 persen.