Ahad 27 Dec 2020 14:57 WIB

Transaksi Pasar Tradisional Majapahit Gunakan Uang Kayu

.

Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Yogi Ardhi

Aturan di lokasi Pasar Tradisi Majapahit, Sleman, Yogyakarta, Ahad (27/12). Di pasar dengan konsep tradisional ini pengunjung disuguhi makanan zaman dahulu. Seperti palawija, pecel, apem, dan makanan tradisional lainnya. Yang menarik untuk pembayaran menggunakan mata uang dari kayu yang disebut Dhoho. Pengunjung bisa menukar 1Dhoho dengan Rp 2 ribu. Dan di sini bebas asap rokok dan tidak menggunakan plastik. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Pengunjung di Pasar Tradisi Majapahit, Sleman, Yogyakarta, Ahad (27/12). Di pasar dengan konsep tradisional ini pengunjung disuguhi makanan zaman dahulu. Seperti palawija, pecel, apem, dan makanan tradisional lainnya. Yang menarik untuk pembayaran menggunakan mata uang dari kayu yang disebut Dhoho. Pengunjung bisa menukar 1Dhoho dengan Rp 2 ribu. Dan di sini bebas asap rokok dan tidak menggunakan plastik. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Pengunjung menukar kepeng Dhoho di Pasar Tradisi Majapahit, Sleman, Yogyakarta, Ahad (27/12). Di pasar dengan konsep tradisional ini pengunjung disuguhi makanan zaman dahulu. Seperti palawija, pecel, apem, dan makanan tradisional lainnya. Yang menarik untuk pembayaran menggunakan mata uang dari kayu yang disebut Dhoho. Pengunjung bisa menukar 1Dhoho dengan Rp 2 ribu. Dan di sini bebas asap rokok dan tidak menggunakan plastik. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Kepeng Dhoho yang digunakan untuk transaksi di Pasar Tradisi Majapahit, Sleman, Yogyakarta, Ahad (27/12). Di pasar dengan konsep tradisional ini pengunjung disuguhi makanan zaman dahulu. Seperti palawija, pecel, apem, dan makanan tradisional lainnya. Yang menarik untuk pembayaran menggunakan mata uang dari kayu yang disebut Dhoho. Pengunjung bisa menukar 1Dhoho dengan Rp 2 ribu. Dan di sini bebas asap rokok dan tidak menggunakan plastik. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Daftar menu dengan harga di Pasar Tradisi Majapahit, Sleman, Yogyakarta, Ahad (27/12). Di pasar dengan konsep tradisional ini pengunjung disuguhi makanan zaman dahulu. Seperti palawija, pecel, apem, dan makanan tradisional lainnya. Yang menarik untuk pembayaran menggunakan mata uang dari kayu yang disebut Dhoho. Pengunjung bisa menukar 1Dhoho dengan Rp 2 ribu. Dan di sini bebas asap rokok dan tidak menggunakan plastik. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Pengunjung membeli makanan di Pasar Tradisi Majapahit, Sleman, Yogyakarta, Ahad (27/12). Di pasar dengan konsep tradisional ini pengunjung disuguhi makanan zaman dahulu. Seperti palawija, pecel, apem, dan makanan tradisional lainnya. Yang menarik untuk pembayaran menggunakan mata uang dari kayu yang disebut Dhoho. Pengunjung bisa menukar 1Dhoho dengan Rp 2 ribu. Dan di sini bebas asap rokok dan tidak menggunakan plastik. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

Suasana Pasar Tradisi Majapahit di lereng Merapi, Sleman, Yogyakarta, Ahad (27/12). Di pasar dengan konsep tradisional ini pengunjung disuguhi makanan zaman dahulu. Seperti palawija, pecel, apem, dan makanan tradisional lainnya. Yang menarik untuk pembayaran menggunakan mata uang dari kayu yang disebut Dhoho. Pengunjung bisa menukar 1Dhoho dengan Rp 2 ribu. Dan di sini bebas asap rokok dan tidak menggunakan plastik. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Menikmati suasana alam, kuliner dan transaksi tradisional ditawarkan tempat wisata ini. Suasana tradisional yang ditawarkan jauh hingga masa Kerajaan Majapahit.

Pengunjung Pasar Tradisi Majapahit disuguhi menu kuliner makanan zaman dahulu. Seperti palawija, pecel, apem, dan makanan tradisional lainnya.

Yang menarik untuk pembayaran menggunakan mata uang dari kayu yang disebut Dhoho. Pengunjung bisa menukar 1 Dhoho dengan Rp 2 ribu. Dan di sini bebas asap rokok dan tidak menggunakan plastik.

 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement