Warga melewati tumpukan kayu-kayu yang menyumbat dan merusak salah satu jembatan penghubung antardesa di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (7/4/2021). Menurut Organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), banjir bandang dan tanah longsor yang melanda di sejumlah wilayah di NTT dipicu kerusakan lingkungan akibat alih fungsi lahan, pertambangan, dan pembalakan liar. (FOTO : Antara/Aditya Pradana Putra)
Warga melewati tumpukan kayu-kayu yang menyumbat dan merusak salah satu jembatan penghubung antardesa di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (7/4/2021). Menurut Organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), banjir bandang dan tanah longsor yang melanda di sejumlah wilayah di NTT dipicu kerusakan lingkungan akibat alih fungsi lahan, pertambangan, dan pembalakan liar. (FOTO : Antara/Aditya Pradana Putra)
Foto udara tumpukan kayu-kayu menyumbat dan merusak salah satu jembatan penghubung antardesa di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (7/4/2021). Menurut Organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), banjir bandang dan tanah longsor yang melanda di sejumlah wilayah di NTT dipicu kerusakan lingkungan akibat alih fungsi lahan, pertambangan, dan pembalakan liar. (FOTO : Antara/Aditya Pradana Putra)
Foto udara tumpukan kayu-kayu menyumbat dan merusak salah satu jembatan penghubung antardesa di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (7/4/2021). Menurut Organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), banjir bandang dan tanah longsor yang melanda di sejumlah wilayah di NTT dipicu kerusakan lingkungan akibat alih fungsi lahan, pertambangan, dan pembalakan liar. (FOTO : Antara/Aditya Pradana Putra)
Foto udara tumpukan kayu-kayu menyumbat dan merusak salah satu jembatan penghubung antardesa di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (7/4/2021). Menurut Organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), banjir bandang dan tanah longsor yang melanda di sejumlah wilayah di NTT dipicu kerusakan lingkungan akibat alih fungsi lahan, pertambangan, dan pembalakan liar. (FOTO : Antara/Aditya Pradana Putra)
Foto udara tumpukan kayu-kayu menyumbat dan merusak salah satu jembatan penghubung antardesa di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (7/4/2021). Menurut Organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), banjir bandang dan tanah longsor yang melanda di sejumlah wilayah di NTT dipicu kerusakan lingkungan akibat alih fungsi lahan, pertambangan, dan pembalakan liar. (FOTO : Antara/Aditya Pradana Putra)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, FLORES TIMUR -- Foto udara tumpukan kayu-kayu menyumbat dan merusak salah satu jembatan penghubung antardesa di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (7/4/2021).
Menurut Organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), banjir bandang dan tanah longsor yang melanda di sejumlah wilayah di NTT dipicu kerusakan lingkungan akibat alih fungsi lahan, pertambangan, dan pembalakan liar.
sumber : Antara