Foto udara lapisan geomembran menutup hamparan lahan bekas timbunan sampah untuk menghasilkan metana pada proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Landfill Gas di Tempat Pembuangan Akhir Jatibarang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (17/4/2021). Pada tahun 2021 Pemerintah Kota Semarang berencana mengembangkan proyek Pengelolaan Sampah Energi Listrik (PSEL) berteknologi insinerator yang akan menghasilkan 20 Megawatt listrik sebagai upaya mengurangi produksi sampah sekitar 1.000 ton per hari di TPA tersebut. (FOTO : Antara/Aji Styawan)
Foto udara lapisan geomembran menutup hamparan lahan bekas timbunan sampah untuk menghasilkan metana pada proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Landfill Gas (kiri) di Tempat Pembuangan Akhir Jatibarang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (17/4/2021). Pada tahun 2021 Pemerintah Kota Semarang berencana mengembangkan proyek Pengelolaan Sampah Energi Listrik (PSEL) berteknologi insinerator yang akan menghasilkan 20 Megawatt listrik sebagai upaya mengurangi produksi sampah sekitar 1.000 ton per hari di TPA tersebut. (FOTO : Antara/Aji Styawan)
Foto udara lapisan geomembran menutup hamparan lahan bekas timbunan sampah untuk menghasilkan metana pada proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Landfill Gas di Tempat Pembuangan Akhir Jatibarang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (17/4/2021). Pada tahun 2021 Pemerintah Kota Semarang berencana mengembangkan proyek Pengelolaan Sampah Energi Listrik (PSEL) berteknologi insinerator yang akan menghasilkan 20 Megawatt listrik sebagai upaya mengurangi produksi sampah sekitar 1.000 ton per hari di TPA tersebut. (FOTO : Antara/Aji Styawan)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JATIBARANG -- Foto udara lapisan geomembran menutup hamparan lahan bekas timbunan sampah untuk menghasilkan metana pada proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Landfill Gas di Tempat Pembuangan Akhir Jatibarang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (17/4/2021). Pada tahun 2021 Pemerintah Kota Semarang berencana mengembangkan proyek Pengelolaan Sampah Energi Listrik (PSEL) berteknologi insinerator yang akan menghasilkan 20 Megawatt listrik sebagai upaya mengurangi produksi sampah sekitar 1.000 ton per hari di TPA tersebut.
sumber : Antara Foto