Forum Zakat Sambut Baik Gencatan Senjata di Palestina
Forum Zakat mendesak agar bantuan kemanusiaan dapat segera disalurkan ke Palestina..
Rep: Prayogi/ Red: Mohamad Amin Madani
Ketua Umum Forum Zakat (FOZ) Bambang Suherman (tengah) memberikan keterangan terkait Krisis Kemanusiaan yang terjadi di Palestina, Jakarta, Jumat (21/5). FOZ yang merupakan asosiasi organisasi pengelola zakat yang beranggotakan 163 lembaga dari berbagai latar belakang dan skala menyatakan sikap antara lain menyambut baik penghentian aksi kekerasan melalui kesepakatan gencatan senjata antara pihak Palestina dan Israel dan mendesak agar disegerakan segala upaya untuk memberikan pertolongan mengurangi penderitaan, dan menangani trauma yang dialami warga sipil, anak-anak, perempuan, dan lansia akibat rangkaian kekerasan yang terjadi. (FOTO : Prayogi/Republika.)
Ketua Umum Forum Zakat (FOZ) Bambang Suherman (tengah) memberikan keterangan terkait Krisis Kemanusiaan yang terjadi di Palestina, Jakarta, Jumat (21/5). FOZ yang merupakan asosiasi organisasi pengelola zakat yang beranggotakan 163 lembaga dari berbagai latar belakang dan skala menyatakan sikap antara lain menyambut baik penghentian aksi kekerasan melalui kesepakatan gencatan senjata antara pihak Palestina dan Israel dan mendesak agar disegerakan segala upaya untuk memberikan pertolongan mengurangi penderitaan, dan menangani trauma yang dialami warga sipil, anak-anak, perempuan, dan lansia akibat rangkaian kekerasan yang terjadi. (FOTO : Prayogi/Republika.)
Ketua Umum Forum Zakat (FOZ) Bambang Suherman (kanan) memberikan keterangan terkait Krisis Kemanusiaan yang terjadi di Palestina, Jakarta, Jumat (21/5). FOZ yang merupakan asosiasi organisasi pengelola zakat yang beranggotakan 163 lembaga dari berbagai latar belakang dan skala menyatakan sikap antara lain menyambut baik penghentian aksi kekerasan melalui kesepakatan gencatan senjata antara pihak Palestina dan Israel dan mendesak agar disegerakan segala upaya untuk memberikan pertolongan mengurangi penderitaan, dan menangani trauma yang dialami warga sipil, anak-anak, perempuan, dan lansia akibat rangkaian kekerasan yang terjadi. Prayogi/Republika. (FOTO : Prayogi/Republika.)
Ketua Umum Forum Zakat (FOZ) Bambang Suherman memberikan keterangan terkait Krisis Kemanusiaan yang terjadi di Palestina, Jakarta, Jumat (21/5). FOZ yang merupakan asosiasi organisasi pengelola zakat yang beranggotakan 163 lembaga dari berbagai latar belakang dan skala menyatakan sikap antara lain menyambut baik penghentian aksi kekerasan melalui kesepakatan gencatan senjata antara pihak Palestina dan Israel dan mendesak agar disegerakan segala upaya untuk memberikan pertolongan mengurangi penderitaan, dan menangani trauma yang dialami warga sipil, anak-anak, perempuan, dan lansia akibat rangkaian kekerasan yang terjadi. Prayogi/Republika. (FOTO : Prayogi/Republika.)
Ketua Umum Forum Zakat (FOZ) Bambang Suherman (tengah) memberikan keterangan terkait Krisis Kemanusiaan yang terjadi di Palestina, Jakarta, Jumat (21/5). FOZ yang merupakan asosiasi organisasi pengelola zakat yang beranggotakan 163 lembaga dari berbagai latar belakang dan skala menyatakan sikap antara lain menyambut baik penghentian aksi kekerasan melalui kesepakatan gencatan senjata antara pihak Palestina dan Israel dan mendesak agar disegerakan segala upaya untuk memberikan pertolongan mengurangi penderitaan, dan menangani trauma yang dialami warga sipil, anak-anak, perempuan, dan lansia akibat rangkaian kekerasan yang terjadi. Prayogi/Republika. (FOTO : Prayogi/Republika.)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Forum Zakat (FOZ) Bambang Suherman (tengah) memberikan keterangan terkait Krisis Kemanusiaan yang terjadi di Palestina, Jakarta, Jumat (21/5).
FOZ yang merupakan asosiasi organisasi pengelola zakat yang beranggotakan 163 lembaga dari berbagai latar belakang dan skala menyatakan sikap antara lain menyambut baik penghentian aksi kekerasan melalui kesepakatan gencatan senjata antara pihak Palestina dan Israel dan mendesak agar disegerakan segala upaya untuk memberikan pertolongan mengurangi penderitaan, dan menangani trauma yang dialami warga sipil, anak-anak, perempuan, dan lansia akibat rangkaian kekerasan yang terjadi.