Pasar Induk Kramat Jati Sepi, Pedagang Memilih Tidur (1)
Pedagang mengaku pendapatan mereka turun sebesar 30 hingga 50 persen imbas PPKM..
Rep: Thoudy Badai/ Red: Mohamad Amin Madani
Pedagang tertidur saat menunggu pembeli di lapaknya di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (28/7). Sejumlah pedagang mengaku mengalami penurunan pendapatan sebesar 30 hingga 50 persen imbas dari pembatasan mobilitas kegiatan masyarakat pada masa PPKM. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Pedagang tertidur saat menunggu pembeli di lapaknya di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (28/7). Sejumlah pedagang mengaku mengalami penurunan pendapatan sebesar 30 hingga 50 persen imbas dari pembatasan mobilitas kegiatan masyarakat pada masa PPKM. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Pedagang tertidur saat menunggu pembeli di lapaknya di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (28/7). Sejumlah pedagang mengaku mengalami penurunan pendapatan sebesar 30 hingga 50 persen imbas dari pembatasan mobilitas kegiatan masyarakat pada masa PPKM. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Pedagang tertidur di lapaknya di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (28/7). Sejumlah pedagang mengaku mengalami penurunan pendapatan sebesar 30 hingga 50 persen imbas dari pembatasan mobilitas kegiatan masyarakat pada masa PPKM. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Pedagang tertidur di lapaknya di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (28/7). Sejumlah pedagang mengaku mengalami penurunan pendapatan sebesar 30 hingga 50 persen imbas dari pembatasan mobilitas kegiatan masyarakat pada masa PPKM. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pedagang tertidur saat menunggu pembeli di lapaknya di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (28/7).
Sejumlah pedagang mengaku mengalami penurunan pendapatan sebesar 30 hingga 50 persen imbas dari pembatasan mobilitas kegiatan masyarakat pada masa PPKM.