Pekerja menyiapkan bibit tanaman buah yang berasal dari benih bersertifikasi di Balai Benih Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Barat, Lubuk Minturun, Padang, Rabu (8/9/2021). Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar mencatat, hingga saat ini penggunaan benih bermutu dan bersertfikat baru 30 persen dari total benih yang ada, diharapkan petani lebih banyak memakai benih unggul lokal bermutu dan bersertifikat. (FOTO : Antara/Iggoy el Fitra)
Pekerja menyiapkan bibit tanaman buah yang berasal dari benih bersertifikasi di Balai Benih Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Barat, Lubuk Minturun, Padang, Rabu (8/9/2021). Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar mencatat, hingga saat ini penggunaan benih bermutu dan bersertfikat baru 30 persen dari total benih yang ada, diharapkan petani lebih banyak memakai benih unggul lokal bermutu dan bersertifikat. (FOTO : Antara/Iggoy el Fitra)
Pekerja mengecek kondisi indukan durian di Balai Benih Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Barat, Lubuk Minturun, Padang, Rabu (8/9/2021). Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar mencatat, hingga saat ini penggunaan benih bermutu dan bersertfikat baru 30 persen dari total benih yang ada, diharapkan petani lebih banyak memakai benih unggul lokal bermutu dan bersertifikat. (FOTO : Antara/Iggoy el Fitra)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- Pekerja menyiapkan bibit tanaman buah yang berasal dari benih bersertifikasi di Balai Benih Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Barat, Lubuk Minturun, Padang, Rabu (8/9/2021).
Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar mencatat, hingga saat ini penggunaan benih bermutu dan bersertfikat baru 30 persen dari total benih yang ada, diharapkan petani lebih banyak memakai benih unggul lokal bermutu dan bersertifikat.
sumber : Antara