Senin 20 Sep 2021 23:46 WIB

Penutupan Fasilitas Isolasi Apung di Makassar

.

Rep: Arnas Padda/ Red: Yogi Ardhi

Petugas turun dari KM Umsini usai mengikuti penutupan program isolasi apung di Terminal Peti Kemas Makassar di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (20/9/2021). Pemerintah Kota Makassar resmi menutup program isolasi apung di atas kapal Pelni yang telah berlangsung selama dua bulan karena adanya penurunan kasus terkonfirmasi COVID-19 secara signifikan dari sekitar 700 pasien per hari menjadi sekitar 70-80 pasien per hari, serta rasio tempat tidur terpakai (bed occupancy ratio/BOR) di Kota Makassar mengalami penurunan menjadi 1,8 persen. (FOTO : ANTARA/Arnas Padda/yu/rwa.)

Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto (tengah) berbincang dengan Kepala Cabang Makassar PT Pelni (Persero) Ahkmad Sadikin (kanan) dan Nahkoda KM Umsini Rommy Supriadi (kiri) usai penutupan program isolasi apung di Terminal Peti Kemas Makassar di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (20/9/2021). Pemerintah Kota Makassar resmi menutup program isolasi apung di atas kapal Pelni yang telah berlangsung selama dua bulan karena adanya penurunan kasus terkonfirmasi COVID-19 secara signifikan dari sekitar 700 pasien per hari menjadi sekitar 70-80 pasien per hari, serta rasio tempat tidur terpakai (bed occupancy ratio/BOR) di Kota Makassar mengalami penurunan menjadi 1,8 persen. (FOTO : ANTARAArnas Padda/yu/rwa.)

Petugas turun dari KM Umsini usai mengikuti penutupan program isolasi apung di Terminal Peti Kemas Makassar di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (20/9/2021). Pemerintah Kota Makassar resmi menutup program isolasi apung di atas kapal Pelni yang telah berlangsung selama dua bulan karena adanya penurunan kasus terkonfirmasi COVID-19 secara signifikan dari sekitar 700 pasien per hari menjadi sekitar 70-80 pasien per hari, serta rasio tempat tidur terpakai (bed occupancy ratio/BOR) di Kota Makassar mengalami penurunan menjadi 1,8 persen. (FOTO : ANTARA/Arnas Padda/yu/rwa.)

Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air sebagai penanda program isolasi apung ditutup secara resmi di Terminal Peti Kemas Makassar di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (20/9/2021). Pemerintah Kota Makassar resmi menutup program isolasi apung di atas kapal Pelni yang telah berlangsung selama dua bulan karena adanya penurunan kasus terkonfirmasi COVID-19 secara signifikan dari sekitar 700 pasien per hari menjadi sekitar 70-80 pasien per hari, serta rasio tempat tidur terpakai (bed occupancy ratio/BOR) di Kota Makassar mengalami penurunan menjadi 1,8 persen. (FOTO : ANTARA/Arnas Padda/yu/rwa.)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air sebagai penanda program isolasi apung ditutup secara resmi di Terminal Peti Kemas Makassar di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (20/9/2021).

Pemerintah Kota Makassar resmi menutup program isolasi apung di atas kapal Pelni yang telah berlangsung selama dua bulan karena adanya penurunan kasus terkonfirmasi COVID-19 secara signifikan dari sekitar 700 pasien per hari menjadi sekitar 70-80 pasien per hari, serta rasio tempat tidur terpakai (bed occupancy ratio/BOR) di Kota Makassar mengalami penurunan menjadi 1,8 persen. 

sumber : Antara Foto
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement