Selasa 28 Sep 2021 16:30 WIB

Hotel Gulung Tikar di Masa Pandemi

Tingkat hunian hotel masih di kisaran 10-30 persen berdampak pada kinerja..

Rep: Thoudy Badai/ Red: Yogi Ardhi

Petugas keamanan berjaga di salah satu hotel yang dijual di kawasan Bungur Besar Raya, Jakarta, Selasa (28/9). Menurut Ketua Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta, Sutrisno Iwantoro mengatakan tingkat okupansi hotel selama pandemi covid-19 masih di angka 10 persen hingga 30 persen yang berdampak pada sejumlah hotel di DKI Jakarta yang memilih gulung tikar dengan menjualnya. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Petugas keamanan berjaga di salah satu hotel yang dijual di kawasan Bungur Besar Raya, Jakarta, Selasa (28/9). Menurut Ketua Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta, Sutrisno Iwantoro mengatakan tingkat okupansi hotel selama pandemi covid-19 masih di angka 10 persen hingga 30 persen yang berdampak pada sejumlah hotel di DKI Jakarta yang memilih gulung tikar dengan menjualnya. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Petugas keamanan berjaga di salah satu hotel yang dijual di kawasan Bungur Besar Raya, Jakarta, Selasa (28/9). Menurut Ketua Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta, Sutrisno Iwantoro mengatakan tingkat okupansi hotel selama pandemi covid-19 masih di angka 10 persen hingga 30 persen yang berdampak pada sejumlah hotel di DKI Jakarta yang memilih gulung tikar dengan menjualnya. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Petugas keamanan berjaga di salah satu hotel yang dijual di kawasan Bungur Besar Raya, Jakarta, Selasa (28/9). Menurut Ketua Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta, Sutrisno Iwantoro mengatakan tingkat okupansi hotel selama pandemi covid-19 masih di angka 10 persen hingga 30 persen yang berdampak pada sejumlah hotel di DKI Jakarta yang memilih gulung tikar dengan menjualnya. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Petugas keamanan berjaga di salah satu hotel yang dijual di kawasan Bungur Besar Raya, Jakarta, Selasa (28/9). Menurut Ketua Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta, Sutrisno Iwantoro mengatakan tingkat okupansi hotel selama pandemi covid-19 masih di angka 10 persen hingga 30 persen yang berdampak pada sejumlah hotel di DKI Jakarta yang memilih gulung tikar dengan menjualnya. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Petugas keamanan berjaga di salah satu hotel yang dijual di kawasan Bungur Besar Raya, Jakarta, Selasa (28/9). Menurut Ketua Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta, Sutrisno Iwantoro mengatakan tingkat okupansi hotel selama pandemi covid-19 masih di angka 10 persen hingga 30 persen yang berdampak pada sejumlah hotel di DKI Jakarta yang memilih gulung tikar dengan menjualnya. Republika/Thoudy Badai (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas keamanan berjaga di salah satu hotel yang dijual di kawasan Bungur Besar Raya, Jakarta, Selasa (28/9). Menurut Ketua Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta, Sutrisno Iwantoro mengatakan tingkat okupansi hotel selama pandemi covid-19 masih di angka 10 persen hingga 30 persen yang berdampak pada sejumlah hotel di DKI Jakarta yang memilih gulung tikar dengan menjualnya. 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement