Kamis 16 Dec 2021 16:50 WIB

Temu Bisnis dan Pameran Produk One Pesantren One Product

Progam yang diluncurkan Provinsi Jawa Barat ini sudah menyentuh 2.574 pesantren. .

Rep: Edi Yusuf/ Red: Mohamad Amin Madani

KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) berdialog dengan perwakilan pesantren se-Jawa Barat yang hadir saat acara Temu Bisnis dan Pameran Produk One Pesantren One Product (OPOP), di komplek Pesantren Daarut Tauhid (DT) Jalan Gegerkalong, Kota Bandung, Kamis (16/12). Progam yang diluncurkan Provinsi Jawa Barat ini sudah menyentuh 2.574 pesantren. OPOP bertujuan untuk mendorong pemberdayaan pesantren agar memiliki produk unggulan dan mandiri secara ekonomi. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) berdialog dengan perwakilan pesantren se-Jawa Barat yang hadir saat acara Temu Bisnis dan Pameran Produk One Pesantren One Product (OPOP), di komplek Pesantren Daarut Tauhid (DT) Jalan Gegerkalong, Kota Bandung, Kamis (16/12). Progam yang diluncurkan Provinsi Jawa Barat ini sudah menyentuh 2.574 pesantren. OPOP bertujuan untuk mendorong pemberdayaan pesantren agar memiliki produk unggulan dan mandiri secara ekonomi. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) menyerahkan hadiah pemenang (One Pesantren One Product) OPOP 2021 saat Temu Bisnis dan Pameran Produk One Pesantren One Product (OPOP), di komplek Pesantren Daarut Tauhid (DT) Jalan Gegerkalong, Kota Bandung, Kamis (16/12). Progam yang diluncurkan Provinsi Jawa Barat ini sudah menyentuh 2.574 pesantren. OPOP bertujuan untuk mendorong pemberdayaan pesantren agar memiliki produk unggulan dan mandiri secara ekonomi. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) berfoto dengan pemenang (One Pesantren One Product) OPOP 2021 saat Temu Bisnis dan Pameran Produk One Pesantren One Product (OPOP), di komplek Pesantren Daarut Tauhid (DT) Jalan Gegerkalong, Kota Bandung, Kamis (16/12). Progam yang diluncurkan Provinsi Jawa Barat ini sudah menyentuh 2.574 pesantren. OPOP bertujuan untuk mendorong pemberdayaan pesantren agar memiliki produk unggulan dan mandiri secara ekonomi. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

Pameran produk unggulan pesantren Jawa Barat saat acara Temu Bisnis dan Pameran Produk One Pesantren One Product (OPOP), di komplek Pesantren Daarut Tauhid (DT) Jalan Gegerkalong, Kota Bandung, Kamis (16/12). Progam yang diluncurkan Provinsi Jawa Barat ini sudah menyentuh 2.574 pesantren. OPOP bertujuan untuk mendorong pemberdayaan pesantren agar memiliki produk unggulan dan mandiri secara ekonomi. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

Pameran produk unggulan pesantren Jawa Barat saat acara Temu Bisnis dan Pameran Produk One Pesantren One Product (OPOP), di komplek Pesantren Daarut Tauhid (DT) Jalan Gegerkalong, Kota Bandung, Kamis (16/12). Progam yang diluncurkan Provinsi Jawa Barat ini sudah menyentuh 2.574 pesantren. OPOP bertujuan untuk mendorong pemberdayaan pesantren agar memiliki produk unggulan dan mandiri secara ekonomi. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

Pameran produk unggulan pesantren Jawa Barat saat acara Temu Bisnis dan Pameran Produk One Pesantren One Product (OPOP), di komplek Pesantren Daarut Tauhid (DT) Jalan Gegerkalong, Kota Bandung, Kamis (16/12). Progam yang diluncurkan Provinsi Jawa Barat ini sudah menyentuh 2.574 pesantren. OPOP bertujuan untuk mendorong pemberdayaan pesantren agar memiliki produk unggulan dan mandiri secara ekonomi. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) berdialog dengan perwakilan pesantren se-Jawa Barat yang hadir saat acara Temu Bisnis dan Pameran Produk One Pesantren OnKH Abdullah Gymnastiare Product (OPOP), di komplek Pesantren Daarut Tauhid (DT) Jalan Gegerkalong, Kota Bandung, Kamis (16/12).

Progam yang diluncurkan Provinsi Jawa Barat ini sudah menyentuh 2.574 pesantren. OPOP bertujuan untuk mendorong pemberdayaan pesantren agar memiliki produk unggulan dan mandiri secara ekonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement