Peneliti burung dari Ekologi Satwa Alam Liar Indonesia (EKSAI) melepas seekor burung Kipasan Belang (Rhipidura javanica) yang terjaring untuk diteliti di kawasan Hutan Bakau Gunung Anyar Surabaya, Jawa Timur, Jumat (11/2/2022). Kegiatan yang juga memasang label di kaki burung (bird banding) itu untuk mengetahui populasi burung serta mobilitasnya. (FOTO : ANTARA/Didik Suhartono)
Peneliti burung dari Ekologi Satwa Alam Liar Indonesia (EKSAI) memeriksa sayap seekor burung Kipasan Belang (Rhipidura javanica) di kawasan Hutan Mangrove Gunung Anyar Surabaya, Jawa Timur, Jumat (11/2/2022). Kegiatan yang juga memasang label di kaki burung (bird banding) itu untuk mengetahui populasi burung serta mobilitasnya. (FOTO : ANTARA/Didik Suhartono)
Peneliti burung dari Ekologi Satwa Alam Liar Indonesia (EKSAI) mengukur kepala burung Kipasan Belang (Rhipidura javanica) di kawasan Hutan Mangrove Gunung Anyar Surabaya, Jawa Timur, Jumat (11/2/2022).Kegiatan yang juga memasang label di kaki burung (bird banding) itu untuk mengetahui populasi burung serta mobilitasnya. (FOTO : ANTARA/Didik Suhartono)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Peneliti burung dari Ekologi Satwa Alam Liar Indonesia (EKSAI) melepas seekor burung Kipasan Belang (Rhipidura javanica) yang terjaring untuk diteliti di kawasan Hutan Bakau Gunung Anyar Surabaya, Jawa Timur, Jumat (11/2/2022).
Kegiatan yang juga memasang label di kaki burung (bird banding) itu untuk mengetahui populasi burung serta mobilitasnya.
sumber : Antara