Permukiman warga dikelilingi sampah plastik di perkampungan terapung Kampung tua Tanjung Uma, Batam, Kepulaua Riau, Kamis (17/2/2022). Perkampungan terapung yang berada di dekat kawasan pusat bisnis itu memiliki kualitas sanitasi yang memprihatinkan karena banyak sampah yang terbawa arus dan menumpuk di sekelilingnya sehingga menimbulkan bau tidak sedap saat air surut. (FOTO : Antara/Teguh Prihatna)
Dua bocah bermain rakit di perkampungan terapung yang dipenuhi sampah di Kampung tua Tanjung Uma, Batam, Kepulaua Riau, Kamis (17/2/2022). Perkampungan terapung yang berada di dekat kawasan pusat bisnis itu memiliki kualitas sanitasi yang memprihatinkan karena banyak sampah yang terbawa arus dan menumpuk di sekelilingnya sehingga menimbulkan bau tidak sedap saat air surut. (FOTO : Antara/Teguh Prihatna)
Seorang anak berjalan di kawasan perkampungan terapung Kampung tua Tanjung Uma, Batam, Kepulaua Riau, Kamis (17/2/2022). Perkampungan terapung yang berada di dekat kawasan pusat bisnis itu memiliki kualitas sanitasi yang memprihatinkan karena banyak sampah yang terbawa arus dan menumpuk di sekelilingnya sehingga menimbulkan bau tidak sedap saat air surut. (FOTO : Antara/Teguh Prihatna)
REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Permukiman warga dikelilingi sampah plastik di perkampungan terapung Kampung tua Tanjung Uma, Batam, Kepulaua Riau, Kamis (17/2/2022). Perkampungan terapung yang berada di dekat kawasan pusat bisnis itu memiliki kualitas sanitasi yang memprihatinkan karena banyak sampah yang terbawa arus dan menumpuk di sekelilingnya sehingga menimbulkan bau tidak sedap saat air surut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
