Pembibitan Mangrove di Desa Gampong Baroe Aceh
BIbit dibudidayakan untuk memenuhi kebutuhan di lahan seluas 300 ha.
Rep: Irwansyah Putra/ Red: Yogi Ardhi
Aktivis lingkungan dari ekowisata dan relawan Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh membawa bibit mangrove di tempat pembibitan Desa Gampong Baroe, Aceh Jaya, Aceh, Sabtu (5/3/2022). Bibit manggrove yang dibudidayakan di kawasan ekowisata itu untuk memenuhi kebutuhan tanaman di area 300 hektere lebih hutan ekowisata mangrove yang juga berfungsi sebagai daerah penyangga, mencegah abrasi dan erosi serta fungsi biologi dan ekonomis. (FOTO : ANTARA/Irwansyah Putra)
Aktivis lingkungan dan relawan Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh menanam bibit mangrove di hutan ekowisata, Gampong Baroe, Aceh Jaya, Aceh, Sabtu (5/3/2022). Penanaman mangrove di kawasan ekowisata yang memiliki luas sekitar 300 hektere lebih itu untuk menjaga dan mencegah daerah tersebut dari abrasi dan erosi, menjadi daerah penyangga, serta menjadi fungsi biologi dan ekonomis. (FOTO : ANTARA/Irwansyah Putra)
Aktivis lingkungan dan relawan Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh menanam bibit mangrove di hutan ekowisata, Gampong Baroe, Aceh Jaya, Aceh, Sabtu (5/3/2022). Penanaman mangrove di kawasan ekowisata yang memiliki luas sekitar 300 hektere lebih itu untuk menjaga dan mencegah daerah tersebut dari abrasi dan erosi, menjadi daerah penyangga, serta menjadi fungsi biologi dan ekonomis. (FOTO : ANTARA/Irwansyah Putra)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, ACEH JAYA -- Aktivis lingkungan dari ekowisata dan relawan Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh membawa bibit mangrove di tempat pembibitan Desa Gampong Baroe, Aceh Jaya, Aceh, Sabtu (5/3/2022).
Bibit manggrove yang dibudidayakan di kawasan ekowisata itu untuk memenuhi kebutuhan tanaman tersebut di area seluas 300 hektare lebih. Hutan ekowisata mangrove ini juga berfungsi sebagai daerah penyangga, mencegah abrasi dan erosi serta fungsi biologi dan ekonomis.
sumber : Antara Foto