REPUBLIKA.CO.ID, Harga minyak goreng Indonesia melambung setelah pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET). Harga minyak kemasan dua liter umumnya berada di atas Rp 45 ribu per dua liter. Kenaikan minyak tak terlepas dari lonjakan harga sawit atau crude palm oil menyusul beragam masalah di luar negeri, termasuk perang Ukraina-Rusia.
Berikut lima fakta terkait sawit Indonesia, bahan utama minyak goreng;
Produsen Terbesar
Indonesia merupakan produsen sawit terbesar di dunia. Pada 2019, Departemen Pertanian AS menyebut produksi sawit dari Indonesia mencapai 42,5 juta metrik ton atau 58 persen pasokan global. Pada 2021 angkanya bertambah mencapai 44,5 juta metrik ton.
Kebun Sawit Kian Luas
Jika pada 2015 luas lahan kelapa sawit 11,26 juta hektare lahan, maka pada 2020 angkanya menyentuh 14,858 juta hektar lahan. Terbesar ada di Riau yang mencapai 2,85 juta hektar
Ekspor CPO Meningkat
Seiring dengan kian tingginya harga komoditas, nilai ekspor CPO mengalami peningkatan. GAPKI mengungkapkan, nilai ekspor sawit pada 2021 mencapai 35 miliar dolar AS atau meningkat 52 persen lebih tinggi dari nilai ekspor 2020 sebesar 22,9 miliar dolar AS.
Domestic Market Obligation
Pemerintah mencabut batas Domestik Market Obligation (DMO) yang sebelumnya ditetapkan sebesar 30 persen untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng.
Pungutan Pajak Naik
Pemerintah menaikkan pungutan ekspor CPO untuk membiayai subsidi minyak goreng. Bea keluar akan dikenakan 675 dolar AS per metrik ton atau naik 80 persen dari sebelunnya 375 metrik ton.