Sejumlah pekerja menyortir dan mengangkut tempurung kelapa sebelum proses pembakaran untuk pembuatan arang di Desa Deah Raya, Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (28/5/2022). Limbah tempurung kelapa yang dikumpulkan dari beberapa kabupaten/kota seperti Kabupaten Pidie, Aceh Besar, Aceh Jaya, Sabang dan Kota Banda Aceh tersebut dimanfaatkan untuk pembuatan arang yang dijual dengan harga Rp5.000 sampai Rp7.850 per kilogram melalui agen penampung di Sumatera Utara. (FOTO : ANTARA/Syifa Yulinnas)
Pekerja membakar tempurung kelapa untuk pembuatan arang di Desa Deah Raya, Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (28/5/2022). Limbah tempurung kelapa yang dikumpulkan dari beberapa kabupaten/kota seperti Kabupaten Pidie, Aceh Besar, Aceh Jaya, Sabang dan Kota Banda Aceh tersebut dimanfaatkan untuk pembuatan arang yang dijual dengan harga Rp5.000 sampai Rp7.850 per kilogram melalui agen penampung di Sumatera Utara. (FOTO : ANTARA/Syifa Yulinnas)
Pekerja mengemas arang tempurung kelapa seusai proses pembakaran di Desa Deah Raya, Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (28/5/2022). Limbah tempurung kelapa yang dikumpulkan dari beberapa kabupaten/kota seperti Kabupaten Pidie, Aceh Besar, Aceh Jaya, Sabang dan Kota Banda Aceh tersebut dimanfaatkan untuk pembuatan arang yang dijual dengan harga Rp5.000 sampai Rp7.850 per kilogram melalui agen penampung di Sumatera Utara. (FOTO : ANTARA/Syifa Yulinnas)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH -- Sejumlah pekerja menyortir dan mengangkut tempurung kelapa sebelum proses pembakaran untuk pembuatan arang di Desa Deah Raya, Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (28/5/2022).
Limbah tempurung kelapa yang dikumpulkan dari beberapa kabupaten/kota seperti Kabupaten Pidie, Aceh Besar, Aceh Jaya, Sabang dan Kota Banda Aceh tersebut dimanfaatkan untuk pembuatan arang yang dijual dengan harga Rp5.000 sampai Rp7.850 per kilogram melalui agen penampung di Sumatera Utara.
sumber : Antara