REPUBLIKA.CO.ID, Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan, perang di Ukraina dapat memicu resesi global. Konflik di sana telah mendorong kenaikan harga pangan dan energi dunia.

Ekonomi Jerman melambat signifikan karena kenaikan harga energi. Eropa, China, dan AS mengalami pertumbuhan lebih lambat. Sementara negara-negara berkembang terimbas inflasi yang parah.

Bank Dunia memangkas perkiraan pertumbuhan global untuk 2022 dari 4,1 persen menjadi 3,2 persen.

Ukraina dan Rusia adalah pemain besar dalam produksi pangan dunia. Menurut PBB, mereka mewakili 53 persen perdagangan global minyak bunga matahari dan biji-bijian, serta 27 persen gandum. Di Afrika, 25 negara mengimpor lebih dari sepertiga gandum mereka dari Ukraina dan Rusia.

Selain itu, Rusia dan Ukraina mengekspor 28 persen pupuk yang terbuat dari nitrogen dan fosfor, serta kalium. Konflik telah menghambat Ukraina melakukan pengiriman pasokan ke luar negeri. Sementara sanksi Barat telah mencegat Rusia mengekspor komoditas energinya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika