DBS Tambah Limit Joint Financing untuk Kredivo
Bank DBS Indonesia menambah limit joint financing kepada Kredivo menjadi Rp2 triliun..
Rep: Tahta Aidilla/ Red: Mohamad Amin Madani
CEO of Kredivo Indonesia Umang Rustagi (kiri), Consumer Banking Director PT Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung (kanan) berbincang saat konferensi pers Pengumuman Penambahan Limit Joint Financing Terbaru Kredivo di Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bank DBS Indonesia menambah limit joint financing kepada Kredivo menjadi Rp2 triliun. (FOTO : Tahta Aidilla/Republika)
CEO of Kredivo Indonesia Umang Rustagi (kiri), Consumer Banking Director PT Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung (kanan) berbincang saat konferensi pers Pengumuman Penambahan Limit Joint Financing Terbaru Kredivo di Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bank DBS Indonesia menambah limit joint financing kepada Kredivo menjadi Rp2 triliun. Foto: Tahta Aidilla/Republika. (FOTO : Tahta Aidilla/Republika)
CEO of Kredivo Indonesia Umang Rustagi (tengah), Consumer Banking Director PT Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung (kanan) berbincang saat pada konferensi pers Pengumuman Penambahan Limit Joint Financing Terbaru Kredivo di Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bank DBS Indonesia menambah limit joint financing kepada Kredivo menjadi Rp2 triliun. Foto: Tahta Aidilla/Republika. (FOTO : Tahta Aidilla/Republika)
CEO of Kredivo Indonesia Umang Rustagi (kiri), Consumer Banking Director PT Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung (kanan) berbincang saat konferensi pers Pengumuman Penambahan Limit Joint Financing Terbaru Kredivo di Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bank DBS Indonesia menambah limit joint financing kepada Kredivo menjadi Rp2 triliun. Foto: Tahta Aidilla/Republika. (FOTO : Tahta Aidilla/Republika)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- CEO of Kredivo Indonesia Umang Rustagi (kiri), Consumer Banking Director PT Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung (kanan) berbincang saat konferensi pers Pengumuman Penambahan Limit Joint Financing Terbaru Kredivo di Jakarta, Rabu (20/7/2022).
Bank DBS Indonesia menambah limit joint financing kepada Kredivo menjadi Rp2 triliun.