Peluncuran Program Skrining Hipotiroid Kongenital di Puskesmas Batujajar
Kemenkes meluncurkan Skrining Hipotiroid Kongenital atau uji saring kelenjar tiroid..
Rep: Abdan Syakura/ Red: Mohamad Amin Madani
Petugas kesehatan melakukan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) pada bayi baru lahir di Puskesmas Batujajar, Jalan Raya Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (31/8/2022). Kementerian Kesehatan meluncurkan sekaligus sosialisasi edukasi progam Skrining Hipotiroid Kongenital atau uji saring kelenjar tiroid (sindrom hipotiroid) pada bayi baru lahir berumur 48 sampai 72 jam. Skrining tersebut bertujuan untuk mengantisipasi serta mencegah terhambatnya tumbuh kembang anak (stunting) dan keterbelakangan mental akibat penurunan kelenjar tiroid. (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)
Petugas kesehatan melakukan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) pada bayi baru lahir di Puskesmas Batujajar, Jalan Raya Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (31/8/2022). Kementerian Kesehatan meluncurkan sekaligus sosialisasi edukasi progam Skrining Hipotiroid Kongenital atau uji saring kelenjar tiroid (sindrom hipotiroid) pada bayi baru lahir berumur 48 sampai 72 jam. Skrining tersebut bertujuan untuk mengantisipasi serta mencegah terhambatnya tumbuh kembang anak (stunting) dan keterbelakangan mental akibat penurunan kelenjar tiroid. Republika/Abdan Syakura (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)
Petugas kesehatan melakukan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) pada bayi baru lahir di Puskesmas Batujajar, Jalan Raya Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (31/8/2022). Kementerian Kesehatan meluncurkan sekaligus sosialisasi edukasi progam Skrining Hipotiroid Kongenital atau uji saring kelenjar tiroid (sindrom hipotiroid) pada bayi baru lahir berumur 48 sampai 72 jam. Skrining tersebut bertujuan untuk mengantisipasi serta mencegah terhambatnya tumbuh kembang anak (stunting) dan keterbelakangan mental akibat penurunan kelenjar tiroid. Republika/Abdan Syakura (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)
Petugas kesehatan melakukan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) pada bayi baru lahir di Puskesmas Batujajar, Jalan Raya Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (31/8/2022). Kementerian Kesehatan meluncurkan sekaligus sosialisasi edukasi progam Skrining Hipotiroid Kongenital atau uji saring kelenjar tiroid (sindrom hipotiroid) pada bayi baru lahir berumur 48 sampai 72 jam. Skrining tersebut bertujuan untuk mengantisipasi serta mencegah terhambatnya tumbuh kembang anak (stunting) dan keterbelakangan mental akibat penurunan kelenjar tiroid. Republika/Abdan Syakura (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono (kiri) melihat proses Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) pada bayi baru lahir di Puskesmas Batujajar, Jalan Raya Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (31/8/2022). Kementerian Kesehatan meluncurkan sekaligus sosialisasi edukasi progam Skrining Hipotiroid Kongenital atau uji saring kelenjar tiroid (sindrom hipotiroid) pada bayi baru lahir berumur 48 sampai 72 jam. Skrining tersebut bertujuan untuk mengantisipasi serta mencegah terhambatnya tumbuh kembang anak (stunting) dan keterbelakangan mental akibat penurunan kelenjar tiroid. Republika/Abdan Syakura (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono (kedua kanan) menggendong bayi yang telah menjalani Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) di Puskesmas Batujajar, Jalan Raya Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (31/8/2022). Kementerian Kesehatan meluncurkan sekaligus sosialisasi edukasi progam Skrining Hipotiroid Kongenital atau uji saring kelenjar tiroid (sindrom hipotiroid) pada bayi baru lahir berumur 48 sampai 72 jam. Skrining tersebut bertujuan untuk mengantisipasi serta mencegah terhambatnya tumbuh kembang anak (stunting) dan keterbelakangan mental akibat penurunan kelenjar tiroid. Republika/Abdan Syakura (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)
Petugas kesehatan menunjukkan sampel darah bayi baru lahir yang telah menjalani Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) di Puskesmas Batujajar, Jalan Raya Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (31/8/2022). Kementerian Kesehatan meluncurkan sekaligus sosialisasi edukasi progam Skrining Hipotiroid Kongenital atau uji saring kelenjar tiroid (sindrom hipotiroid) pada bayi baru lahir berumur 48 sampai 72 jam. Skrining tersebut bertujuan untuk mengantisipasi serta mencegah terhambatnya tumbuh kembang anak (stunting) dan keterbelakangan mental akibat penurunan kelenjar tiroid. Republika/Abdan Syakura (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)
Orang tua bersama bayinya menunggu giliran untuk menjalani Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) di Puskesmas Batujajar, Jalan Raya Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (31/8/2022). Kementerian Kesehatan meluncurkan sekaligus sosialisasi edukasi progam Skrining Hipotiroid Kongenital atau uji saring kelenjar tiroid (sindrom hipotiroid) pada bayi baru lahir berumur 48 sampai 72 jam. Skrining tersebut bertujuan untuk mengantisipasi serta mencegah terhambatnya tumbuh kembang anak (stunting) dan keterbelakangan mental akibat penurunan kelenjar tiroid. Republika/Abdan Syakura (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono memberikan sambutan saat peluncuran program Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) pada bayi baru lahir di Puskesmas Batujajar, Jalan Raya Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (31/8/2022). Kementerian Kesehatan meluncurkan sekaligus sosialisasi edukasi progam Skrining Hipotiroid Kongenital atau uji saring kelenjar tiroid (sindrom hipotiroid) pada bayi baru lahir berumur 48 sampai 72 jam. Skrining tersebut bertujuan untuk mengantisipasi serta mencegah terhambatnya tumbuh kembang anak (stunting) dan keterbelakangan mental akibat penurunan kelenjar tiroid. Republika/Abdan Syakura (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono memberikan sambutan saat peluncuran program Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) pada bayi baru lahir di Puskesmas Batujajar, Jalan Raya Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (31/8/2022). Kementerian Kesehatan meluncurkan sekaligus sosialisasi edukasi progam Skrining Hipotiroid Kongenital atau uji saring kelenjar tiroid (sindrom hipotiroid) pada bayi baru lahir berumur 48 sampai 72 jam. Skrining tersebut bertujuan untuk mengantisipasi serta mencegah terhambatnya tumbuh kembang anak (stunting) dan keterbelakangan mental akibat penurunan kelenjar tiroid. Republika/Abdan Syakura (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Petugas kesehatan melakukan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) pada bayi baru lahir di Puskesmas Batujajar, Jalan Raya Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (31/8/2022).
Kementerian Kesehatan meluncurkan sekaligus sosialisasi edukasi progam Skrining Hipotiroid Kongenital atau uji saring kelenjar tiroid (sindrom hipotiroid) pada bayi baru lahir berumur 48 sampai 72 jam. Skrining tersebut bertujuan untuk mengantisipasi serta mencegah terhambatnya tumbuh kembang anak (stunting) dan keterbelakangan mental akibat penurunan kelenjar tiroid.