REPUBLIKA.CO.ID, Tak sekadar membersihkan gigi, bersiwak juga memiliki makna yang dalam karena merupakan salah satu sunah Nabi Muhammad SAW.
Sejarah
Tak hanya bangsa Arab kuno, bersiwak juga dipraktikkan oleh masyarakat pada zaman Kerajaan Babilonia, Yunani, dan Romawi.
Sebutan
Di berbagai negara yang menggunakannya, siwak memiliki sebutan yang berbeda-beda. Sekadar contoh, masyakat Tanzania menamakannya miswak. Sedangkan, warga Pakistan dan Indian menyebutnya datan.
Bahan
Di Timur Tengah, bahan utama yang sering digunakan adalah pohon arak (Salvadora persica) yang dipotong dengan diameter 0,1 cm sampai lima cm.
Di Afrika Barat, siwak berasal dari pohon limun (Citrus aurantifolia) dan pohon jeruk (Citrus sinesis).
Di Amerika, biasanya mereka bersiwak dengan akar tanaman Senna (Cassiva vinea).
Masyarakat India menggunakan kayu pohon neem (Azadirachta indica) untuk membuat siwak.
Riset
Riset dokter gigi dari King Saud University (KSU), Arab Saudi menunjukkan, proses mengunyah siwak secara berulang menghasilkan getah segar dan silika yang berfungsi membersihkan dan memutihkan gigi.
Sumber: Pusat Data Republika