Jumat 09 Sep 2022 00:03 WIB

Aksi Menolak Kenaikan Harga BBM oleh Mahasiswa di Pemkab Bogor

Mereka menuntut agar pemerintah menstabilkan harga bahan pokok imbas kenaikan BBM..

Rep: Yulius Satria Wijaya/ Red: Yogi Ardhi

Sejumlah mahasiswa melakukan aksi dorong dengan petugas yang berjaga saat unjuk rasa di depan kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (8/9/2022). Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berunjuk rasa menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM subsidi serta mereka menuntut agar pemerintah menstabilkan harga bahan pokok karena imbas kenaikan BBM tersebut. (FOTO : ANTARA/Yulius Satria Wijaya)

Sejumlah mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (8/9/2022). Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berunjuk rasa menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM subsidi serta mereka menuntut agar pemerintah menstabilkan harga bahan pokok karena imbas kenaikan BBM tersebut. (FOTO : ANTARA/Yulius Satria Wijaya)

Sejumlah mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (8/9/2022). Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berunjuk rasa menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM subsidi serta mereka menuntut agar pemerintah menstabilkan harga bahan pokok karena imbas kenaikan BBM tersebut. (FOTO : ANTARA/Yulius Satria Wijaya.)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sejumlah mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (8/9/2022).

Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berunjuk rasa menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM subsidi serta mereka menuntut agar pemerintah menstabilkan harga bahan pokok karena imbas kenaikan BBM tersebut. 

sumber : Antara Foto
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement