Senin 12 Sep 2022 20:19 WIB

Aksi Mahasiswa di Lhokseumawe Tolak Kenaikan Harga BBM

Unjuk rasa mahasiswa mendesak pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM..

Red: Mohamad Amin Madani

Koordinator aksi gabungan Aliansi Mahasiswa Universitas Malikussaleh (Unimal) berorasi sebelum menuju gedung DPRK untuk berunjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Lhokseumawe, Aceh, Senin (12/9/2022). Unjuk rasa mahasiswa yang mendesak pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut berakhir ricuh. (FOTO : ANTARA/Rahmad)

Peserta aksi dari Aliansi Mahasiswa Universitas Malikussaleh (Unimal) berusaha menerobos barikade personel Kepolisian untuk menduduki gedung DPRK saat unjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Lhokseumawe, Aceh, Senin (12/9/2022). Unjuk rasa mahasiswa yang mendesak pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut berakhir ricuh. (FOTO : ANTARA/Galih Pradipta)

Peserta aksi dari Aliansi Mahasiswa Universitas Malikussaleh (Unimal) berjalan menuju gedung DPRK untuk berunjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Lhokseumawe, Aceh, Senin (12/9/2022). Unjuk rasa mahasiswa yang mendesak pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut berakhir ricuh. (FOTO : ANTARA/Rahmad)

Sejumlah peserta aksi dari Aliansi Mahasiswa Universitas Malikussaleh (Unimal) membakar ban bekas saat berunjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubdisi di depan gedung DPRK Lhokseumawe, Aceh, Senin (12/9/2022). Unjuk rasa mahasiswa yang mendesak pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut berakhir ricuh. (FOTO : ANTARA/Rahmad)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSEUMAWE -- Peserta aksi dari Aliansi Mahasiswa Universitas Malikussaleh (Unimal) berusaha menerobos barikade personel Kepolisian untuk menduduki gedung DPRK saat unjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Lhokseumawe, Aceh, Senin (12/9/2022).

Unjuk rasa mahasiswa yang mendesak pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut berakhir ricuh. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement