Ribuan Pengemudi Ojol Geruduk Gedung Sate
Pengemudi ojol menuntut pemerintah untuk menurunkan harga BBM..
Rep: Edi Yusuf/ Red: Mohamad Amin Madani
Ribuan massa dari berbagai aliansi ojek online (ojol) menggelar aksi di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (21/9). Aksi tersebut di antaranya menuntut pemerintah untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM), berharap pemerintah mengevaluasi tarif yang diberlakukan operator, karena tidak berpihak kepada ojol, serta meminta legalitas atau payung hukum terhadap organisasi serikat pekerja ojol. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Ribuan massa dari berbagai aliansi ojek online (ojol) menggelar aksi di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (21/9). Aksi tersebut di antaranya menuntut pemerintah untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM), berharap pemerintah mengevaluasi tarif yang diberlakukan operator, karena tidak berpihak kepada ojol, serta meminta legalitas atau payung hukum terhadap organisasi serikat pekerja ojol. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Ribuan massa dari berbagai aliansi ojek online (ojol) menggelar aksi di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (21/9). Aksi tersebut di antaranya menuntut pemerintah untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM), berharap pemerintah mengevaluasi tarif yang diberlakukan operator, karena tidak berpihak kepada ojol, serta meminta legalitas atau payung hukum terhadap organisasi serikat pekerja ojol. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Ribuan massa dari berbagai aliansi ojek online (ojol) menggelar aksi di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (21/9). Aksi tersebut di antaranya menuntut pemerintah untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM), berharap pemerintah mengevaluasi tarif yang diberlakukan operator, karena tidak berpihak kepada ojol, serta meminta legalitas atau payung hukum terhadap organisasi serikat pekerja ojol. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Ribuan massa dari berbagai aliansi ojek online (ojol) menggelar aksi di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (21/9). Aksi tersebut di antaranya menuntut pemerintah untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM), berharap pemerintah mengevaluasi tarif yang diberlakukan operator, karena tidak berpihak kepada ojol, serta meminta legalitas atau payung hukum terhadap organisasi serikat pekerja ojol. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Ribuan massa dari berbagai aliansi ojek online (ojol) menggelar aksi di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (21/9). Aksi tersebut di antaranya menuntut pemerintah untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM), berharap pemerintah mengevaluasi tarif yang diberlakukan operator, karena tidak berpihak kepada ojol, serta meminta legalitas atau payung hukum terhadap organisasi serikat pekerja ojol. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Ribuan massa dari berbagai aliansi ojek online (ojol) menggelar aksi di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (21/9). Aksi tersebut di antaranya menuntut pemerintah untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM), berharap pemerintah mengevaluasi tarif yang diberlakukan operator, karena tidak berpihak kepada ojol, serta meminta legalitas atau payung hukum terhadap organisasi serikat pekerja ojol. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Ribuan massa dari berbagai aliansi ojek online (ojol) menggelar aksi di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (21/9). Aksi tersebut di antaranya menuntut pemerintah untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM), berharap pemerintah mengevaluasi tarif yang diberlakukan operator, karena tidak berpihak kepada ojol, serta meminta legalitas atau payung hukum terhadap organisasi serikat pekerja ojol. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Ribuan massa dari berbagai aliansi ojek online (ojol) menggelar aksi di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (21/9). Aksi tersebut di antaranya menuntut pemerintah untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM), berharap pemerintah mengevaluasi tarif yang diberlakukan operator, karena tidak berpihak kepada ojol, serta meminta legalitas atau payung hukum terhadap organisasi serikat pekerja ojol. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Ribuan massa dari berbagai aliansi ojek online (ojol) menggelar aksi di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (21/9).
Aksi tersebut di antaranya menuntut pemerintah untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM), berharap pemerintah mengevaluasi tarif yang diberlakukan operator, karena tidak berpihak kepada ojol, serta meminta legalitas atau payung hukum terhadap organisasi serikat pekerja ojol.