REPUBLIKA.CO.ID,BANYUWANGI -- Nahdlatul Ulama (NU) terus berperan dalam membangun peradaban, bukan sekadar menyebarluaskan ajaran luhur (syiar) Agama Islam di tanah air. Itulah yang mendasari tumbuhnya tradisi yang terus menerus diamalkan sebagai bagian dari kebudayaan Nusantara.
Atas dasar itulah, Pengurus Besar NU (PBNU) dan Ketua Panitia Harlah ke – 100 NU Erick Thohir memilih Banyuwangi, Jawa Timur untuk memulai rangkaian Satu Abad Nahdlatul Ulama.
“Penunjukan Banyuwangi sebagai tuan rumah festival ini memiliki aspek historis. Banyuwangi menjadi tempat bersejarah ditulisnya shalawat badar oleh KH Ali Manshur,” ujar Erick seperti disampaikan melalu akun Instagram resmi, @erickthohir, Selasa (10/1/2023).
Seperti diketahui, Banyuwangi menjadi tempat penyelenggaraan Shalawatan dan Festival Tradisi Islam Nusantara. Hadir pada kesempatan tersebut Presiden Joko Widodo.
“Alhamdulillah, bersyukur atas amanah yang diberikan PBNU kepada saya dan kami semua dalam penyelenggaraan rangkaian kegiatan Satu Abad Nahdlatul Ulama. Mohon doa agar semua berjalan dengan lancar sampai hari puncak. Aamiin,” kata Erick.
Dia menambahkan, acara Shalawatan & Festival Tradisi Islam Nusantara dihadiri oleh keluarga besar Nahdlatul Ulama. Peserta yang hadir sangat antusias dalam mengikuti rangkaian acaranya.
“Festival ini sebagai wujud bahwa kiprah NU tidak hanya menebarkan ajaran Islam, tetapi juga untuk membangun peradaban termasuk dengan jalan kebudayaan. Kami berharap, kegiatan ini dapat menjadi suluh bagi generasi penerus Nahdlatul Ulama kini dan nanti, sekaligus menjadi penuntun menuju kemaslahatan serta kesejahteraan rakyat Indonesia,” demikian pesan Erick.