Pengamatan Hilal di Observatorium Kampus Unisba Bandung
Pengamatan menggunakan teropong digital, computerize dan teropong manual..
Rep: Abdan Syakura / Red: Yogi Ardhi
Petugas melakukan pemantauan hilal (rukyatul hilal) menggunakan teleskop di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba, Jalan Hariangbanga, Tamansari, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/3/2023). (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)
Peralatan yang akan digunakan terdiri dari teropong digital, computerize tiga buah dan teropong manual dua buah (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)
Hasil pemantauan hilal 1 Ramadhan 1444 H di kawasan tersebut tidak tampak karena terhalang cuaca yang mendung. (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)
Kendala cuaca menghalangi pengamatan visual kerap terjadi di wilayah ketinggian. (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)
Petugas melakukan pemantauan hilal (rukyatul hilal) menggunakan teropong di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba, Jalan Hariangbanga, Tamansari, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/3/2023). (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)
Petugas melakukan pemantauan hilal (rukyatul hilal) menggunakan teleskop di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba, Jalan Hariangbanga, Tamansari, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/3/2023). (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tim Universitas Islam Bandung melakukan pengamatan hilal 1 Ramadhan 1444 Hijriah di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah, Kota Bandung dengan ketinggian 750 meter di atas permukaan laut, Rabu (22/3/2023).
Pengamatan hilal bekerja sama dengan Ruhul Islam dan Pengelolaan Masjid Unisba dan Kementerian Agama Provinsi Jabar.
Pengamatan hilal akan dimulai saat matahari terbenam pukul 18.04 WIB. Lama pengamatan hilal dilakukan selama 36 menit karena bulan akan terbenam pukul 18.39 WIB.
Dia mengatakan, tinggi hilal dihitung dari ufuk secara vertikal hingga posisi bulan. Nilai ketinggian saat ini mestinya sudah memenuhi batas minimal hilal dan dapat terlihat. Namun karena cuaca mendung menghalangi pengamatan secara visual.
sumber : Republika