Ibu-ibu menyiapkan menu bubur lodeh untuk berbuka puasa bersama di Masjid Sabiilurrosyaad, Pandak, Bantul, Yogyakarta, Jumat (24/3/2023). (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Takmir masjid memasak bubur untuk berbuka puasa bersama di Masjid Sabiilurrosyaad, Pandak, Bantul, Yogyakarta, Jumat (24/3/2023). (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Warga mengikuti kajian sebelum berbuka puasa bersama dengan bubur lodeh di Masjid Sabiilurrosyaad, Pandak, Bantul, Yogyakarta, Jumat (24/3/2023). (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Pemuda mulai membagikan menu bubur lodeh untuk berbuka puasa bersama di Masjid Sabiilurrosyaad, Pandak, Bantul, Yogyakarta, Jumat (24/3/2023). (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Ibu-ibu menyiapkan bubur lodeh untuk berbuka puasa bersama di Masjid Sabiilurrosyaad, Pandak, Bantul, Yogyakarta, Jumat (24/3/2023). (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Warga mengikuti kajian sebelum berbuka puasa bersama dengan bubur lodeh di Masjid Sabiilurrosyaad, Pandak, Bantul, Yogyakarta, Jumat (24/3/2023). (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Ibu-ibu menata piring bubur lodeh untuk berbuka puasa bersama di Masjid Sabiilurrosyaad, Pandak, Bantul, Yogyakarta, Jumat (24/3/2023). (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Menu bubur lodeh untuk berbuka puasa bersama di Masjid Sabiilurrosyaad, Pandak, Bantul, Yogyakarta, Jumat (24/3/2023).
Sebuah tradisi unik berbuka puasa dengan bubur lodeh sejak abad ke-16 masih terpelihara hingga kini di Masjid Kauman Bantul ini.
Setiap Jumat pihak masjid menyiapkan menu hingga 300 porsi bagi warga yang datang untuk berbuka.
Jika selain Jumat panitia hanya menyediakan kurang lebih 70 porsi.
sumber : Republika/Wihdan Hidayat