Peserta jurnalis mempraktekkan keadaan darurat perahu terbalik saat Tim Jabar Quick Response Pemprov Jabar memperagakan evakuasi pada sesi Water Rescue Training di Sungai Cikoneng, Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung, Selasa (30/5/2023). Pelatihan digelar dalam rangkaian Jurnalis Sadar Risiko oleh Diskominfo Pemprov Jawa Barat yang diikuti sejumlah jurnalis se-Jawa Barat. WIlayah Jawa Barat termasuk daerah rawan bencana di Tanah Air. Dari total 3.544 kejadian bencana di Indonesia, 814 kejadian bencana terjadi di wilayah Jawa Barat. Angka ini termasuk tertinggi di banding daerah lain di Indonesia (FOTO: YOGI ARDHI/REPUBLIKA) (FOTO : Republika/Yogi Ardhi)
Tim Jabar Quick Response Pemprov Jabar memperagakan evakuasi pada sesi Water Rescue Training di Sungai Cikoneng, Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung, Selasa (30/5/2023). Pelatihan digelar dalam rangkaian Jurnalis Sadar Risiko oleh Diskominfo Pemprov Jawa Barat yang diikuti sejumlah jurnalis se-Jawa Barat. WIlayah Jawa Barat termasuk daerah rawan bencana di Tanah Air. Dari total 3.544 kejadian bencana di Indonesia, 814 kejadian bencana terjadi di wilayah Jawa Barat. Angka ini termasuk tertinggi di banding daerah lain di Indonesia. (FOTO : Republika/Yogi Ardhi)
Tim Jabar Quick Response Pemprov Jabar memperagakan teknik water tubing sebelum sesi Water Rescue Training di Sungai Cikoneng, Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung, Selasa (30/5/2023). Pelatihan digelar dalam rangkaian Jurnalis Sadar Risiko oleh Diskominfo Pemprov Jawa Barat yang diikuti sejumlah jurnalis se-Jawa Barat. WIlayah Jawa Barat termasuk daerah rawan bencana di Tanah Air. Dari total 3.544 kejadian bencana di Indonesia, 814 kejadian bencana terjadi di wilayah Jawa Barat. Angka ini termasuk tertinggi di banding daerah lain di Indonesia (FOTO: YOGI ARDHI/REPUBLIKA) (FOTO : Republika/Yogi Ardhi)
Tim Jabar Quick Response Pemprov Jabar memperagakan evakuasi pada sesi Water Rescue Training di Sungai Cikoneng, Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung, Selasa (30/5/2023). Pelatihan digelar dalam rangkaian Jurnalis Sadar Risiko oleh Diskominfo Pemprov Jawa Barat yang diikuti sejumlah jurnalis se-Jawa Barat. WIlayah Jawa Barat termasuk daerah rawan bencana di Tanah Air. Dari total 3.544 kejadian bencana di Indonesia, 814 kejadian bencana terjadi di wilayah Jawa Barat. Angka ini termasuk tertinggi di banding daerah lain di Indonesia (FOTO: YOGI ARDHI/REPUBLIKA) (FOTO : Republika/Yogi Ardhi)
Sejumlah fotografer mengambil gambar saat Tim Jabar Quick Response Pemprov Jabar memperagakan evakuasi pada sesi High Angle Rescue Training di Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung, Selasa (30/5/2023). Pelatihan digelar dalam rangkaian Jurnalis Sadar Risiko oleh Diskominfo Pemprov Jawa Barat yang diikuti sejumlah jurnalis se-Jawa Barat. WIlayah Jawa Barat termasuk daerah rawan bencana di Tanah Air. Dari total 3.544 kejadian bencana di Indonesia, 814 kejadian bencana terjadi di wilayah Jawa Barat. Angka ini termasuk tertinggi di banding daerah lain di Indonesia. (FOTO : Republika/Yogi Ardhi)
Tim Jabar Quick Response Pemprov Jabar memperagakan evakuasi pada sesi High Angle Rescue Training di Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung, Selasa (30/5/2023). Pelatihan digelar dalam rangkaian Jurnalis Sadar Risiko oleh Diskominfo Pemprov Jawa Barat yang diikuti sejumlah jurnalis se-Jawa Barat. WIlayah Jawa Barat termasuk daerah rawan bencana di Tanah Air. Dari total 3.544 kejadian bencana di Indonesia, 814 kejadian bencana terjadi di wilayah Jawa Barat. Angka ini termasuk tertinggi di banding daerah lain di Indonesia. (FOTO : Republika/Yogi Ardhi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wilayah Jawa Barat termasuk daerah rawan bencana di Tanah Air. Dari total 3.544 kejadian bencana di Indonesia, 814 kejadian bencana terjadi di wilayah Jawa Barat. Angka ini termasuk tertinggi dibanding daerah lain di Indonesia.
Berdasarkan data ini, Pemprov Jabar kembali menggelar Pelatihan digelar dalam rangkaian Jurnalis Sadar Risiko oleh Diskominfo Pemprov, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (30/5/2023).
Acara ini diikuti oleh sejumlah jurnalis se-Jawa Barat selama dua hari. Mereka memperoleh pembekalan materi di dalam kelas dan di lapangan. Pemberian materi di dalam ruang diisi kalangan akademisi, praktisi SAR, BMKG, hingga jurnalis terkait liputan bencana.
Hari kedua diisi dengan pengenalan Water Rescue Training dan High Angle Rescue Training dengan instruktur dari Wanadri.
sumber : Republika