Warga berjalan menuju persawahan di Pedukuhan Wotawati, Desa Pucung, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (26/9/2023). Dusun Wotawati merupakan wilayah yang unik, karena di sini terlambat mendapat sinar matahari terbit dan memasuki malam lebih cepat. Kondisi ini dikarenakan lokasi Wotawati yang berada diapit dua punggungan di lembah Bengawan Solo Purba. Saat pagi sinar matahari mulai menyinari pada pukul 09.00 WIB dan pada pukul 17.00 WIB suasana dusun sudah gelap. Dengan adanya fenomena unik ini maka Dusun Wotawati yang terkenal dengan keramahan warganya kini menjadi wisata alternatif di Gunungkidul. Suasana dusun yang bersih serta pemandangan alam yang menarik menjadi nilai tambah bagi pengunjung. Di sini juga sudah tersedia homestay yang tarif permalam di kisaran Rp 90 ribuan. Untuk akses masuk menuju dusun dengan 80 KK ini masih bergantung pada jalan cor blok dengan lebar tiga meter. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Suasana dusun mulai gelap pada pukul 16.00 WIB di Pedukuhan Wotawati, Desa Pucung, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (26/9/2023). Dusun Wotawati merupakan wilayah yang unik, karena di sini terlambat mendapat sinar matahari terbit dan memasuki malam lebih cepat. Kondisi ini dikarenakan lokasi Wotawati yang berada diapit dua punggungan di lembah Bengawan Solo Purba. Saat pagi sinar matahari mulai menyinari pada pukul 09.00 WIB dan pada pukul 17.00 WIB suasana dusun sudah gelap. Dengan adanya fenomena unik ini maka Dusun Wotawati yang terkenal dengan keramahan warganya kini menjadi wisata alternatif di Gunungkidul. Suasana dusun yang bersih serta pemandangan alam yang menarik menjadi nilai tambah bagi pengunjung. Di sini juga sudah tersedia homestay yang tarif permalam di kisaran Rp 90 ribuan. Untuk akses masuk menuju dusun dengan 80 KK ini masih bergantung pada jalan cor blok dengan lebar tiga meter. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Suasana dusun masih terang pada pukul 15.00 WIB di Pedukuhan Wotawati, Desa Pucung, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (26/9/2023). Dusun Wotawati merupakan wilayah yang unik, karena di sini terlambat mendapat sinar matahari terbit dan memasuki malam lebih cepat. Kondisi ini dikarenakan lokasi Wotawati yang berada diapit dua punggungan di lembah Bengawan Solo Purba. Saat pagi sinar matahari mulai menyinari pada pukul 09.00 WIB dan pada pukul 17.00 WIB suasana dusun sudah gelap. Dengan adanya fenomena unik ini maka Dusun Wotawati yang terkenal dengan keramahan warganya kini menjadi wisata alternatif di Gunungkidul. Suasana dusun yang bersih serta pemandangan alam yang menarik menjadi nilai tambah bagi pengunjung. Di sini juga sudah tersedia homestay yang tarif permalam di kisaran Rp 90 ribuan. Untuk akses masuk menuju dusun dengan 80 KK ini masih bergantung pada jalan cor blok dengan lebar tiga meter. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Gerbang masuk menuju Pedukuhan Wotawati, Desa Pucung, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (26/9/2023). Dusun Wotawati merupakan wilayah yang unik, karena di sini terlambat mendapat sinar matahari terbit dan memasuki malam lebih cepat. Kondisi ini dikarenakan lokasi Wotawati yang berada diapit dua punggungan di lembah Bengawan Solo Purba. Saat pagi sinar matahari mulai menyinari pada pukul 09.00 WIB dan pada pukul 17.00 WIB suasana dusun sudah gelap. Dengan adanya fenomena unik ini maka Dusun Wotawati yang terkenal dengan keramahan warganya kini menjadi wisata alternatif di Gunungkidul. Suasana dusun yang bersih serta pemandangan alam yang menarik menjadi nilai tambah bagi pengunjung. Di sini juga sudah tersedia homestay yang tarif permalam di kisaran Rp 90 ribuan. Untuk akses masuk menuju dusun dengan 80 KK ini masih bergantung pada jalan cor blok dengan lebar tiga meter. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Rumah warga yang berada pada lembah di Pedukuhan Wotawati, Desa Pucung, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (26/9/2023). Dusun Wotawati merupakan wilayah yang unik, karena di sini terlambat mendapat sinar matahari terbit dan memasuki malam lebih cepat. Kondisi ini dikarenakan lokasi Wotawati yang berada diapit dua punggungan di lembah Bengawan Solo Purba. Saat pagi sinar matahari mulai menyinari pada pukul 09.00 WIB dan pada pukul 17.00 WIB suasana dusun sudah gelap. Dengan adanya fenomena unik ini maka Dusun Wotawati yang terkenal dengan keramahan warganya kini menjadi wisata alternatif di Gunungkidul. Suasana dusun yang bersih serta pemandangan alam yang menarik menjadi nilai tambah bagi pengunjung. Di sini juga sudah tersedia homestay yang tarif permalam di kisaran Rp 90 ribuan. Untuk akses masuk menuju dusun dengan 80 KK ini masih bergantung pada jalan cor blok dengan lebar tiga meter. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Salah satu rumah warga yang menjadi homestay di Pedukuhan Wotawati, Desa Pucung, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (26/9/2023). Dusun Wotawati merupakan wilayah yang unik, karena di sini terlambat mendapat sinar matahari terbit dan memasuki malam lebih cepat. Kondisi ini dikarenakan lokasi Wotawati yang berada diapit dua punggungan di lembah Bengawan Solo Purba. Saat pagi sinar matahari mulai menyinari pada pukul 09.00 WIB dan pada pukul 17.00 WIB suasana dusun sudah gelap. Dengan adanya fenomena unik ini maka Dusun Wotawati yang terkenal dengan keramahan warganya kini menjadi wisata alternatif di Gunungkidul. Suasana dusun yang bersih serta pemandangan alam yang menarik menjadi nilai tambah bagi pengunjung. Di sini juga sudah tersedia homestay yang tarif permalam di kisaran Rp 90 ribuan. Untuk akses masuk menuju dusun dengan 80 KK ini masih bergantung pada jalan cor blok dengan lebar tiga meter. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Salah satu rumah warga yang dijadikan homestay di Pedukuhan Wotawati, Desa Pucung, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (26/9/2023). Dusun Wotawati merupakan wilayah yang unik, karena di sini terlambat mendapat sinar matahari terbit dan memasuki malam lebih cepat. Kondisi ini dikarenakan lokasi Wotawati yang berada diapit dua punggungan di lembah Bengawan Solo Purba. Saat pagi sinar matahari mulai menyinari pada pukul 09.00 WIB dan pada pukul 17.00 WIB suasana dusun sudah gelap. Dengan adanya fenomena unik ini maka Dusun Wotawati yang terkenal dengan keramahan warganya kini menjadi wisata alternatif di Gunungkidul. Suasana dusun yang bersih serta pemandangan alam yang menarik menjadi nilai tambah bagi pengunjung. Di sini juga sudah tersedia homestay yang tarif permalam di kisaran Rp 90 ribuan. Untuk akses masuk menuju dusun dengan 80 KK ini masih bergantung pada jalan cor blok dengan lebar tiga meter. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Warga pulang dari persawahan di Pedukuhan Wotawati, Desa Pucung, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (26/9/2023). Dusun Wotawati merupakan wilayah yang unik, karena di sini terlambat mendapat sinar matahari terbit dan memasuki malam lebih cepat. Kondisi ini dikarenakan lokasi Wotawati yang berada diapit dua punggungan di lembah Bengawan Solo Purba. Saat pagi sinar matahari mulai menyinari pada pukul 09.00 WIB dan pada pukul 17.00 WIB suasana dusun sudah gelap. Dengan adanya fenomena unik ini maka Dusun Wotawati yang terkenal dengan keramahan warganya kini menjadi wisata alternatif di Gunungkidul. Suasana dusun yang bersih serta pemandangan alam yang menarik menjadi nilai tambah bagi pengunjung. Di sini juga sudah tersedia homestay yang tarif permalam di kisaran Rp 90 ribuan. Untuk akses masuk menuju dusun dengan 80 KK ini masih bergantung pada jalan cor blok dengan lebar tiga meter. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Jalan masuk menuju lokasi Pedukuhan Wotawati (kiri) di Desa Pucung, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (26/9/2023). Dusun Wotawati merupakan wilayah yang unik, karena di sini terlambat mendapat sinar matahari terbit dan memasuki malam lebih cepat. Kondisi ini dikarenakan lokasi Wotawati yang berada diapit dua punggungan di lembah Bengawan Solo Purba. Saat pagi sinar matahari mulai menyinari pada pukul 09.00 WIB dan pada pukul 17.00 WIB suasana dusun sudah gelap. Dengan adanya fenomena unik ini maka Dusun Wotawati yang terkenal dengan keramahan warganya kini menjadi wisata alternatif di Gunungkidul. Suasana dusun yang bersih serta pemandangan alam yang menarik menjadi nilai tambah bagi pengunjung. Di sini juga sudah tersedia homestay yang tarif permalam di kisaran Rp 90 ribuan. Untuk akses masuk menuju dusun dengan 80 KK ini masih bergantung pada jalan cor blok dengan lebar tiga meter. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Aktivitas warga di Pedukuhan Wotawati, Desa Pucung, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (26/9/2023). Dusun Wotawati merupakan wilayah yang unik, karena di sini terlambat mendapat sinar matahari terbit dan memasuki malam lebih cepat. Kondisi ini dikarenakan lokasi Wotawati yang berada diapit dua punggungan di lembah Bengawan Solo Purba. Saat pagi sinar matahari mulai menyinari pada pukul 09.00 WIB dan pada pukul 17.00 WIB suasana dusun sudah gelap. Dengan adanya fenomena unik ini maka Dusun Wotawati yang terkenal dengan keramahan warganya kini menjadi wisata alternatif di Gunungkidul. Suasana dusun yang bersih serta pemandangan alam yang menarik menjadi nilai tambah bagi pengunjung. Di sini juga sudah tersedia homestay yang tarif permalam di kisaran Rp 90 ribuan. Untuk akses masuk menuju dusun dengan 80 KK ini masih bergantung pada jalan cor blok dengan lebar tiga meter. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Aktivitas warga pulang di Pedukuhan Wotawati, Desa Pucung, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (26/9/2023). Dusun Wotawati merupakan wilayah yang unik, karena di sini terlambat mendapat sinar matahari terbit dan memasuki malam lebih cepat. Kondisi ini dikarenakan lokasi Wotawati yang berada diapit dua punggungan di lembah Bengawan Solo Purba. Saat pagi sinar matahari mulai menyinari pada pukul 09.00 WIB dan pada pukul 17.00 WIB suasana dusun sudah gelap. Dengan adanya fenomena unik ini maka Dusun Wotawati yang terkenal dengan keramahan warganya kini menjadi wisata alternatif di Gunungkidul. Suasana dusun yang bersih serta pemandangan alam yang menarik menjadi nilai tambah bagi pengunjung. Di sini juga sudah tersedia homestay yang tarif permalam di kisaran Rp 90 ribuan. Untuk akses masuk menuju dusun dengan 80 KK ini masih bergantung pada jalan cor blok dengan lebar tiga meter. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Lingkungan yang bersih di Pedukuhan Wotawati, Desa Pucung, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (26/9/2023). Dusun Wotawati merupakan wilayah yang unik, karena di sini terlambat mendapat sinar matahari terbit dan memasuki malam lebih cepat. Kondisi ini dikarenakan lokasi Wotawati yang berada diapit dua punggungan di lembah Bengawan Solo Purba. Saat pagi sinar matahari mulai menyinari pada pukul 09.00 WIB dan pada pukul 17.00 WIB suasana dusun sudah gelap. Dengan adanya fenomena unik ini maka Dusun Wotawati yang terkenal dengan keramahan warganya kini menjadi wisata alternatif di Gunungkidul. Suasana dusun yang bersih serta pemandangan alam yang menarik menjadi nilai tambah bagi pengunjung. Di sini juga sudah tersedia homestay yang tarif permalam di kisaran Rp 90 ribuan. Untuk akses masuk menuju dusun dengan 80 KK ini masih bergantung pada jalan cor blok dengan lebar tiga meter. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Warga berjalan menuju persawahan di Pedukuhan Wotawati, Desa Pucung, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (26/9/2023).
Dusun Wotawati merupakan wilayah yang unik, karena di sini terlambat mendapat sinar matahari terbit dan memasuki malam lebih cepat. Fenomena ini terjadi karena lokasi Wotawati yang diapit oleh dua punggungan di lembah Bengawan Solo Purba.
Saat pagi sinar matahari mulai menyinari pada pukul 09.00 WIB dan pada pukul 17.00 WIB suasana dusun sudah gelap. Dengan adanya fenomena unik ini maka Dusun Wotawati yang terkenal dengan keramahan warganya kini menjadi wisata alternatif di Gunungkidul. Suasana dusun yang bersih serta pemandangan alam yang menarik menjadi nilai tambah bagi pengunjung. Di sini juga sudah tersedia homestay yang tarif permalam di kisaran Rp 90 ribuan. Untuk akses masuk menuju dusun dengan 80 KK ini masih bergantung pada jalan cor blok dengan lebar tiga meter.