Jumat 06 Oct 2023 21:30 WIB

Menepi Kepojok Melihat Kampung Apung di Utara Jakarta

Pemukiman dibangun diatas tanggul laut dengan pondasi bambu dan alas dari papan bekas.

Rep: Thoudy Badai/ Red: Tahta Aidilla

Warga beraktivitas di Kampung Pojok, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (6/10/2023). Kampung tersebut berdiri sejak tahun 1990-an dan dikenal sebagai kampung Apung karena kondisi bangunannya berada diatas permukaan air laut. Pemukiman tersebut dibangun diatas tanggul laut dengan pondasi bambu dan alas dari papan bekas. Sebagian warga berprofesi sebagai nelayan dan juga pekerja di pelelangan ikan di kawasan Pelabuhan Nizam Zachman. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Permukiman warga dikelilingi sampah plastik di perkampungan terapung Kampung tua Tanjung Uma, Batam, Kepulaua Riau, Kamis (17/2/2022). Perkampungan terapung yang berada di dekat kawasan pusat bisnis itu memiliki kualitas sanitasi yang memprihatinkan karena banyak sampah yang terbawa arus dan menumpuk di sekelilingnya sehingga menimbulkan bau tidak sedap saat air surut. (FOTO : Antara/Teguh Prihatna)

Warga beraktivitas di Kampung Pojok, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (6/10/2023). Kampung tersebut berdiri sejak tahun 1990-an dan dikenal sebagai kampung Apung karena kondisi bangunannya berada diatas permukaan air laut. Pemukiman tersebut dibangun diatas tanggul laut dengan pondasi bambu dan alas dari papan bekas. Sebagian warga berprofesi sebagai nelayan dan juga pekerja di pelelangan ikan di kawasan Pelabuhan Nizam Zachman. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Warga beraktivitas di Kampung Pojok, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (6/10/2023). Kampung tersebut berdiri sejak tahun 1990-an dan dikenal sebagai kampung Apung karena kondisi bangunannya berada diatas permukaan air laut. Pemukiman tersebut dibangun diatas tanggul laut dengan pondasi bambu dan alas dari papan bekas. Sebagian warga berprofesi sebagai nelayan dan juga pekerja di pelelangan ikan di kawasan Pelabuhan Nizam Zachman. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Warga beraktivitas di Kampung Pojok, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (6/10/2023). Kampung tersebut berdiri sejak tahun 1990-an dan dikenal sebagai kampung Apung karena kondisi bangunannya berada diatas permukaan air laut. Pemukiman tersebut dibangun diatas tanggul laut dengan pondasi bambu dan alas dari papan bekas. Sebagian warga berprofesi sebagai nelayan dan juga pekerja di pelelangan ikan di kawasan Pelabuhan Nizam Zachman. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Warga beraktivitas di Kampung Pojok, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (6/10/2023). Kampung tersebut berdiri sejak tahun 1990-an dan dikenal sebagai kampung Apung karena kondisi bangunannya berada diatas permukaan air laut. Pemukiman tersebut dibangun diatas tanggul laut dengan pondasi bambu dan alas dari papan bekas. Sebagian warga berprofesi sebagai nelayan dan juga pekerja di pelelangan ikan di kawasan Pelabuhan Nizam Zachman. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Warga beraktivitas di Kampung Pojok, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (6/10/2023). Kampung tersebut berdiri sejak tahun 1990-an dan dikenal sebagai kampung Apung karena kondisi bangunannya berada diatas permukaan air laut. Pemukiman tersebut dibangun diatas tanggul laut dengan pondasi bambu dan alas dari papan bekas. Sebagian warga berprofesi sebagai nelayan dan juga pekerja di pelelangan ikan di kawasan Pelabuhan Nizam Zachman. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Warga beraktivitas di Kampung Pojok, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (6/10/2023). Kampung tersebut berdiri sejak tahun 1990-an dan dikenal sebagai kampung Apung karena kondisi bangunannya berada diatas permukaan air laut. Pemukiman tersebut dibangun diatas tanggul laut dengan pondasi bambu dan alas dari papan bekas. Sebagian warga berprofesi sebagai nelayan dan juga pekerja di pelelangan ikan di kawasan Pelabuhan Nizam Zachman. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA  --  Warga beraktivitas di Kampung Pojok, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (6/10/2023).

Kampung tersebut berdiri sejak tahun 1990-an dan dikenal sebagai kampung Apung karena kondisi bangunannya berada diatas permukaan air laut.

Pemukiman tersebut dibangun diatas tanggul laut dengan pondasi bambu dan alas dari papan bekas. Sebagian warga berprofesi sebagai nelayan dan juga pekerja di pelelangan ikan di kawasan Pelabuhan Nizam Zachman.

 

sumber : Republika/Thoudy Badai
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement