Senin 16 Oct 2023 23:55 WIB

Bantuan Kemanusiaan Untuk Warga Palestina Tertahan di Perbatasan Mesir

Puluhan pengangkut bantuan kemanusiaan belum bisa memasuki Gaza..

Red: Tahta Aidilla

Orang-orang memuat konvoi bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, yang diparkir di Arish, Mesir, Senin (16/10/2023). (FOTO : EPA-EFE/STR)

Truk terparkir saat memuat bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza di Arish, Mesir, Senin (16/10/2023). (FOTO : EPA-EFE/ALI MOUSTAFA)

Orang-orang memasukan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza kedalam truk yang diparkir di Arish, Mesir, Senin (16/10/2023). (FOTO : EPA-EFE/STR)

Barang-barang bantuan kemanusiaan dikemas untuk diangkut ke Jalur Gaza, di Arish, Mesir, Senin (16/10/2023). (FOTO : EPA-EFE/ALI MOUSTAFA)

Dua pria menunjukkan bendera Palestina di depan truk konvoi bantuan kemanusiaan untuk Jalur Gaza, yang diparkir di Arish, Mesir, Senin (16/10/2023). (FOTO : EPA-EFE/STR)

Truk terparkir saat memuat bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza di Arish, Mesir, Senin (16/10/2023). (FOTO : EPA-EFE/ALI MOUSTAFA)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, ARISH -- Truk membawa bantuan kemanusian tertahan untuk diangkut ke Jalur Gaza, di Arish, Mesir, Senin (16/10/2023).

Rafah adalah satu-satunya jalur keluar masuk menuju Gaza yang tidak dikuasai oleh Israel. Puluhan pengangkut bantuan kemanusiaan dari Mesir hingga kini mesih tertahan belum bisa memasuki Gaza.

Para mediator internasional terus mendorong masuknya bantuan ke Gaza dan keluarnya warga negara asing yang melarikan diri dari konflik sehingga perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza di Rafah tetap ditutup pada (16/10/2023), dengan konvoi bantuan internasional sebagian besar ditempatkan di Gaza. Kota Arish sekitar 50 km dari Rafah. 

 

sumber : EPA-EFE
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement