Jumat 27 Oct 2023 22:15 WIB

Jamasan Candi Gedongsongo

Kegiatan tersebut sebagai upaya untuk merawat dan memelihara keberlangsungan candi..

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Mohamad Amin Madani

Festival Gedongsongo kembali digelar di Candi Gedongsongo, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (27/10/2023). (FOTO : Republika/ Bowo Pribadi)

Festival Gedongsongo kembali digelar di Candi Gedongsongo, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (27/10/2023). (FOTO : Republika/ Bowo Pribadi)

Festival Gedongsongo kembali digelar di Candi Gedongsongo, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (27/10/2023). (FOTO : Republika/ Bowo Pribadi)

Festival Gedongsongo kembali digelar di Candi Gedongsongo, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (27/10/2023). (FOTO : Republika/ Bowo Pribadi)

Festival Gedongsongo kembali digelar di Candi Gedongsongo, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (27/10/2023). (FOTO : Republika/ Bowo Pribadi)

Festival Gedongsongo kembali digelar di Candi Gedongsongo, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (27/10/2023). (FOTO : Republika/ Bowo Pribadi)

Festival Gedongsongo kembali digelar di Candi Gedongsongo, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (27/10/2023). (FOTO : Republika/ Bowo Pribadi)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Agenda budaya Festival Gedongsongo, kembali digelar Dinas Pariwisata (Disparta) Kabupaten Semarang, di pelataran gedong (candi) 1, kompleks Daya Tarik Wisata (DTW) Candi Gedongsongo, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (27/10/2023).

Salah satu rangkaian Kegiatan yang cukup menarik perhatian wisatawan adalah prosesi jamasan/resik (membersihkan) candi, sebagai ikhtiar untuk merawat dan memelihara keberlangsungan candi peninggalan Wangsa Syailendra abad ke-9 ini.

Prosesi diawali dengan kirab tumpeng dan gunungan hasil bumi menuju pelataran candi 1 yang dirangkai dengan doa serta jamasan menggunakan air suci dari tiga sumber mata air yang dilakukan para pamengku budaya dan jajaran Forkopimda Kabupaten Semarang.

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement