Ahad 17 Mar 2024 18:12 WIB

Semangat Zuhud Pengajar Disabilitas Tuna Netra

Memberikan ruang belajar Al-Quran bagi kelompok disabilitas tunanetra.

Rep: Thoudy Badai/ Red: Tahta Aidilla

Zuhud (29) seorang pengajar kelompok disabilitas tuna netra membaca mushaf Al Quran Braile di Pesantren Tuna Netra SamAn Darushudur, Sekegawir, Kabupaten Bandung Jawa Barat, Ahad (17/3/2024). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Zuhud (29) seorang pengajar kelompok disabilitas tuna netra beraktivitas di Pesantren Tuna Netra SamAn Darushudur, Sekegawir, Kabupaten Bandung Jawa Barat, Ahad (17/3/2024). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Zuhud (29) seorang pengajar kelompok disabilitas tuna netra berbincang dengan pengajar lainnya di Pesantren Tuna Netra SamAn Darushudur, Sekegawir, Kabupaten Bandung Jawa Barat, Ahad (17/3/2024). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Zuhud (29) seorang pengajar kelompok disabilitas tuna netra membaca mushaf Al Quran Braile di Pesantren Tuna Netra SamAn Darushudur, Sekegawir, Kabupaten Bandung Jawa Barat, Ahad (17/3/2024). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Zuhud (29) seorang pengajar kelompok disabilitas tuna netra membaca mushaf Al Quran Braile di Pesantren Tuna Netra SamAn Darushudur, Sekegawir, Kabupaten Bandung Jawa Barat, Ahad (17/3/2024). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Zuhud (29) seorang pengajar kelompok disabilitas tuna netra mengirim pesan melalui perangkat telepon di Pesantren Tuna Netra SamAn Darushudur, Sekegawir, Kabupaten Bandung Jawa Barat, Ahad (17/3/2024). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Zuhud (29) seorang pengajar kelompok disabilitas tuna netra beraktivitas di Pesantren Tuna Netra SamAn Darushudur, Sekegawir, Kabupaten Bandung Jawa Barat, Ahad (17/3/2024). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Zuhud (29) seorang pengajar kelompok disabilitas tuna netra beraktivitas di Pesantren Tuna Netra SamAn Darushudur, Sekegawir, Kabupaten Bandung Jawa Barat, Ahad (17/3/2024). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Zuhud (29) seorang pengajar kelompok disabilitas tuna netra beraktivitas di Pesantren Tuna Netra SamAn Darushudur, Sekegawir, Kabupaten Bandung Jawa Barat, Ahad (17/3/2024). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG. --  Zuhud (29) seorang pengajar kelompok disabilitas tuna netra beraktivitas di Pesantren Tuna Netra SamAn Darushudur, Sekegawir, Kabupaten Bandung Jawa Barat, Ahad (17/3/2024).

Zuhud merupakan salah satu pengajar dari kelompok disabilitas tuna netra yang berada di Pesantren SamAn Darushudur. Ia mengalami kebutaan sejak usia 7 tahun.

Menjadi pengajar bagi kelompok tuna netra sudah ia jalani selama hampir 5 tahun sejak  Pesantren SamAn Darushudur didirikan pada tahun 2018. Santri di pesantren tersebut merupakan kelompok disabilitas tunanetra dari berbagai daerah di Indonesia dengan tujuan memberikan ruang belajar Al-Quran bagi kelompok disabilitas tunanetra.

Bagi Zuhud, menjadi tuna netra bukan sama sekali tidak memiliki masa depan, Ia menegaskan, bahwa Ia dan kelompok disabilitas tuna netra lainnya mampu melakukan segala hal dan semua aktivitas hanya saja dengan cara yang berbeda.

Menjadi pengajar di pesantren tersebut baginya merupakan kesempatan yang baik, karena ia bisa menjadi contoh bagi para santri untuk memotivasinya agar percaya diri dan memiliki kesempatan yang sama untuk sukses.

Selain itu, pengabdian yang dilakukan Zuhud di pesantren tersebut merupakan bentuk kepeduliannya terhadap kelompok disabilitas agar memudahkan mendapatkan akses pembelajaran tentang agama dan Al-Quran.

sumber : Republika/Thoudy Badai
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement