Selasa 07 May 2024 16:01 WIB

Mahasiswa Gabungan Gelar Aksi Bela Palestina di Bandung

Mendukung mahkamah kejahatan internasional untuk mengadili Benyamin Netanyahu.

Rep: Edi Yusuf/ Red: Tahta Aidilla

Ribuan mahasiswa Universitas Aisyiyah (Unisa) Bandung dan Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB) melakukan aksi damai Bela Palestina di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024). Dalam aksi itu disampaikan sejumlah tuntutan di antaranya mendesak PBB untuk memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina, mendukung mahkamah kejahatan internasional untuk mengadili Benyamin Netanyahu dan tokoh Israel lain yang melakukan genosida terhadap Palestina, serta meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk tidak berpikir sedikit pun dan apalagi membuka hubungan diplomasi politik dengan Israel. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

Ribuan mahasiswa, dosen, guru besar, dan rektor Universitas Aisyiyah (Unisa) Bandung dan Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB) melakukan aksi damai Bela Palestina di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024). Dalam aksi itu disampaikan sejumlah tuntutan di antaranya mendesak PBB untuk memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina, mendukung mahkamah kejahatan internasional untuk mengadili Benyamin Netanyahu dan tokoh Israel lain yang melakukan genosida terhadap Palestina, serta meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk tidak berpikir sedikit pun dan apalagi membuka hubungan diplomasi politik dengan Israel. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

Ribuan mahasiswa, dosen, guru besar, dan rektor Universitas Aisyiyah (Unisa) Bandung dan Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB) melakukan aksi damai Bela Palestina di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024). Dalam aksi itu disampaikan sejumlah tuntutan di antaranya mendesak PBB untuk memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina, mendukung mahkamah kejahatan internasional untuk mengadili Benyamin Netanyahu dan tokoh Israel lain yang melakukan genosida terhadap Palestina, serta meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk tidak berpikir sedikit pun dan apalagi membuka hubungan diplomasi politik dengan Israel. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

Penandatanganan dukungan terhadap Palestina saat aksi damai Bela Palestina yang diikuti oleh ribuan mahasiswa Universitas Aisyiyah (Unisa) Bandung dan Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB) di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024). Dalam aksi itu disampaikan sejumlah tuntutan di antaranya mendesak PBB untuk memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina, mendukung mahkamah kejahatan internasional untuk mengadili Benyamin Netanyahu dan tokoh Israel lain yang melakukan genosida terhadap Palestina, serta meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk tidak berpikir sedikit pun dan apalagi membuka hubungan diplomasi politik dengan Israel. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

Ribuan mahasiswa Universitas Aisyiyah (Unisa) Bandung dan Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB) melakukan aksi damai Bela Palestina di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024). Dalam aksi itu disampaikan sejumlah tuntutan di antaranya mendesak PBB untuk memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina, mendukung mahkamah kejahatan internasional untuk mengadili Benyamin Netanyahu dan tokoh Israel lain yang melakukan genosida terhadap Palestina, serta meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk tidak berpikir sedikit pun dan apalagi membuka hubungan diplomasi politik dengan Israel. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

Ribuan mahasiswa Universitas Aisyiyah (Unisa) Bandung dan Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB) melakukan aksi damai Bela Palestina di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024). Dalam aksi itu disampaikan sejumlah tuntutan di antaranya mendesak PBB untuk memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina, mendukung mahkamah kejahatan internasional untuk mengadili Benyamin Netanyahu dan tokoh Israel lain yang melakukan genosida terhadap Palestina, serta meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk tidak berpikir sedikit pun dan apalagi membuka hubungan diplomasi politik dengan Israel. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

Ribuan mahasiswa Universitas Aisyiyah (Unisa) Bandung dan Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB) melakukan aksi damai Bela Palestina di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024). Dalam aksi itu disampaikan sejumlah tuntutan di antaranya mendesak PBB untuk memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina, mendukung mahkamah kejahatan internasional untuk mengadili Benyamin Netanyahu dan tokoh Israel lain yang melakukan genosida terhadap Palestina, serta meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk tidak berpikir sedikit pun dan apalagi membuka hubungan diplomasi politik dengan Israel. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

Ribuan mahasiswa Universitas Aisyiyah (Unisa) Bandung dan Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB) melakukan aksi damai Bela Palestina di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024). Dalam aksi itu disampaikan sejumlah tuntutan di antaranya mendesak PBB untuk memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina, mendukung mahkamah kejahatan internasional untuk mengadili Benyamin Netanyahu dan tokoh Israel lain yang melakukan genosida terhadap Palestina, serta meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk tidak berpikir sedikit pun dan apalagi membuka hubungan diplomasi politik dengan Israel. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

Ribuan mahasiswa Universitas Aisyiyah (Unisa) Bandung dan Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB) melakukan aksi damai Bela Palestina di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024). Dalam aksi itu disampaikan sejumlah tuntutan di antaranya mendesak PBB untuk memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina, mendukung mahkamah kejahatan internasional untuk mengadili Benyamin Netanyahu dan tokoh Israel lain yang melakukan genosida terhadap Palestina, serta meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk tidak berpikir sedikit pun dan apalagi membuka hubungan diplomasi politik dengan Israel. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

Ribuan mahasiswa Universitas Aisyiyah (Unisa) Bandung dan Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB) melakukan aksi damai Bela Palestina di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024). Dalam aksi itu disampaikan sejumlah tuntutan di antaranya mendesak PBB untuk memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina, mendukung mahkamah kejahatan internasional untuk mengadili Benyamin Netanyahu dan tokoh Israel lain yang melakukan genosida terhadap Palestina, serta meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk tidak berpikir sedikit pun dan apalagi membuka hubungan diplomasi politik dengan Israel. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

Ribuan mahasiswa Universitas Aisyiyah (Unisa) Bandung dan Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB) melakukan aksi damai Bela Palestina di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024). Dalam aksi itu disampaikan sejumlah tuntutan di antaranya mendesak PBB untuk memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina, mendukung mahkamah kejahatan internasional untuk mengadili Benyamin Netanyahu dan tokoh Israel lain yang melakukan genosida terhadap Palestina, serta meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk tidak berpikir sedikit pun dan apalagi membuka hubungan diplomasi politik dengan Israel. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG. --  Ribuan mahasiswa Universitas Aisyiyah (Unisa) Bandung dan Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB) melakukan aksi damai Bela Palestina di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024).

Dalam aksi itu disampaikan sejumlah tuntutan di antaranya mendesak PBB untuk memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina, mendukung mahkamah kejahatan internasional untuk mengadili Benyamin Netanyahu dan tokoh Israel lain yang melakukan genosida terhadap Palestina, serta meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk tidak berpikir sedikit pun dan apalagi membuka hubungan diplomasi politik dengan Israel.

 

sumber : Republika/Edi Yusuf
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement