Jumat 09 Aug 2024 23:30 WIB

Ponpes Banyulana Terapkan Ekonomi Pertanian Berbasis Pesantren

Penerapan ekonomi pertanian ini untuk biaya operasional pesantren.

Red: Edwin Dwi Putranto

Santri memanen tanaman melon sistem greenhouse di Ponpes Banyulana, Desa Jelat, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (9/8/2024). Ponpes tradisional atau salafiyah Banyulana menerapkan ekonomi pertanian berbasis pesantren untuk biaya operasional pesantren dengan omzet yang didapat dari panen melon premium mencapai Rp25 juta per bulan, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan makanan santri dari produk sayuran, perikanan, dan peternakan. (FOTO : ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Santri meyiram pupuk organik pada tanaman melon sistem greenhouse di Ponpes Banyulana, Desa Jelat, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (9/8/2024). Ponpes tradisional atau salafiyah Banyulana menerapkan ekonomi pertanian berbasis pesantren untuk biaya operasional pesantren dengan omzet yang didapat dari panen melon premium mencapai Rp25 juta per bulan, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan makanan santri dari produk sayuran, perikanan, dan peternakan. (FOTO : ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Santri memanen tanaman melon sistem greenhouse di Ponpes Banyulana, Desa Jelat, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (9/8/2024).

Ponpes tradisional atau salafiyah Banyulana menerapkan ekonomi pertanian berbasis pesantren untuk biaya operasional pesantren dengan omzet yang didapat dari panen melon premium mencapai Rp25 juta per bulan, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan makanan santri dari produk sayuran, perikanan, dan peternakan.

sumber : Antara Foto
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement