Jumat 13 Dec 2024 23:59 WIB

Melihat Proses Pembuatan Perahu Tradisional di Riau

Pembuatan perahu memakan waktu selama satu minggu.

Rep: Thoudy Badai/ Red: Edwin Dwi Putranto

Pekerja menyelesaikan proses pembuatan perahu atau disebut dengan piyau di Desa Terusan, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Riau, Jumat (13/12/2024). Desa Terusan merupakan salah satu desa pembuat piyau karena dikenal memiliki kualitas bentuk ukirannya. Produksi piyau tersebut bisa memakan waktu selama satu minggu, mulai dari menyusun kerangka perahu hingga pengecatan. Harga satu piyau dibanderol Rp7,5 juta hingga Rp15 juta diluar harga mesin. Masyarakat di Kecamatan Kampar Kiri Hulu menggunakan piyau sebagai transportasi utama karena sebagian desanya berada di sepanjang aliran sungai Subayang. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pekerja menyelesaikan proses pembuatan perahu atau disebut dengan piyau di Desa Terusan, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Riau, Jumat (13/12/2024). Desa Terusan merupakan salah satu desa pembuat piyau karena dikenal memiliki kualitas bentuk ukirannya. Produksi piyau tersebut bisa memakan waktu selama satu minggu, mulai dari menyusun kerangka perahu hingga pengecatan. Harga satu piyau dibanderol Rp7,5 juta hingga Rp15 juta diluar harga mesin. Masyarakat di Kecamatan Kampar Kiri Hulu menggunakan piyau sebagai transportasi utama karena sebagian desanya berada di sepanjang aliran sungai Subayang. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pekerja menyelesaikan proses pembuatan perahu atau disebut dengan piyau di Desa Terusan, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Riau, Jumat (13/12/2024). Desa Terusan merupakan salah satu desa pembuat piyau karena dikenal memiliki kualitas bentuk ukirannya. Produksi piyau tersebut bisa memakan waktu selama satu minggu, mulai dari menyusun kerangka perahu hingga pengecatan. Harga satu piyau dibanderol Rp7,5 juta hingga Rp15 juta diluar harga mesin. Masyarakat di Kecamatan Kampar Kiri Hulu menggunakan piyau sebagai transportasi utama karena sebagian desanya berada di sepanjang aliran sungai Subayang. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pekerja menyelesaikan proses pembuatan perahu atau disebut dengan piyau di Desa Terusan, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Riau, Jumat (13/12/2024). Desa Terusan merupakan salah satu desa pembuat piyau karena dikenal memiliki kualitas bentuk ukirannya. Produksi piyau tersebut bisa memakan waktu selama satu minggu, mulai dari menyusun kerangka perahu hingga pengecatan. Harga satu piyau dibanderol Rp7,5 juta hingga Rp15 juta diluar harga mesin. Masyarakat di Kecamatan Kampar Kiri Hulu menggunakan piyau sebagai transportasi utama karena sebagian desanya berada di sepanjang aliran sungai Subayang. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pekerja menyelesaikan proses pembuatan perahu atau disebut dengan piyau di Desa Terusan, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Riau, Jumat (13/12/2024). Desa Terusan merupakan salah satu desa pembuat piyau karena dikenal memiliki kualitas bentuk ukirannya. Produksi piyau tersebut bisa memakan waktu selama satu minggu, mulai dari menyusun kerangka perahu hingga pengecatan. Harga satu piyau dibanderol Rp7,5 juta hingga Rp15 juta diluar harga mesin. Masyarakat di Kecamatan Kampar Kiri Hulu menggunakan piyau sebagai transportasi utama karena sebagian desanya berada di sepanjang aliran sungai Subayang. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pekerja menyelesaikan proses pembuatan perahu atau disebut dengan piyau di Desa Terusan, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Riau, Jumat (13/12/2024). Desa Terusan merupakan salah satu desa pembuat piyau karena dikenal memiliki kualitas bentuk ukirannya. Produksi piyau tersebut bisa memakan waktu selama satu minggu, mulai dari menyusun kerangka perahu hingga pengecatan. Harga satu piyau dibanderol Rp7,5 juta hingga Rp15 juta diluar harga mesin. Masyarakat di Kecamatan Kampar Kiri Hulu menggunakan piyau sebagai transportasi utama karena sebagian desanya berada di sepanjang aliran sungai Subayang. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pekerja menyelesaikan proses pembuatan perahu atau disebut dengan piyau di Desa Terusan, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Riau, Jumat (13/12/2024). Desa Terusan merupakan salah satu desa pembuat piyau karena dikenal memiliki kualitas bentuk ukirannya. Produksi piyau tersebut bisa memakan waktu selama satu minggu, mulai dari menyusun kerangka perahu hingga pengecatan. Harga satu piyau dibanderol Rp7,5 juta hingga Rp15 juta diluar harga mesin. Masyarakat di Kecamatan Kampar Kiri Hulu menggunakan piyau sebagai transportasi utama karena sebagian desanya berada di sepanjang aliran sungai Subayang. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pekerja menyelesaikan proses pembuatan perahu atau disebut dengan piyau di Desa Terusan, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Riau, Jumat (13/12/2024). Desa Terusan merupakan salah satu desa pembuat piyau karena dikenal memiliki kualitas bentuk ukirannya. Produksi piyau tersebut bisa memakan waktu selama satu minggu, mulai dari menyusun kerangka perahu hingga pengecatan. Harga satu piyau dibanderol Rp7,5 juta hingga Rp15 juta diluar harga mesin. Masyarakat di Kecamatan Kampar Kiri Hulu menggunakan piyau sebagai transportasi utama karena sebagian desanya berada di sepanjang aliran sungai Subayang. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, RIAU -- Pekerja menyelesaikan proses pembuatan perahu atau disebut dengan piyau di Desa Terusan, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Riau, Jumat (13/12/2024).

Desa Terusan merupakan salah satu desa pembuat piyau karena dikenal memiliki kualitas bentuk ukirannya.

Produksi piyau tersebut bisa memakan waktu selama satu minggu, mulai dari menyusun kerangka perahu hingga pengecatan. Harga satu piyau dibanderol Rp7,5 juta hingga Rp15 juta diluar harga mesin.

Masyarakat di Kecamatan Kampar Kiri Hulu menggunakan piyau sebagai transportasi utama karena sebagian desanya berada di sepanjang aliran sungai Subayang.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement