REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) No 42 Tahun 2024 yang mengatur soal tahapan kewajiban sertifikasi halal berdasarkan jenis industri dan kapasitas pelaku usaha. Keberadaan beleid ini diharapkan bisa memberi kepastian bagi industri sehingga bisa secara utuh mematuhi kewajiban sertifikasi halal.
Infografis Tahapan Kewajiban Sertifikasi Halal
17 Oktober 2019-17 Oktober 2024
Produk makanan, minuman, hasil sembelihan dan jasa penyembelihan bagi pelaku usaha menengah dan besar
17 Oktober 2019-17 Oktober 2026
Produk makanan, minuman, hasil sembelihan dan jasa penyembelihan Pelaku Usaha Mikro dan Kecil
Paling lambat 17 Oktober 2026
Produk makanan, minuman, hasil sembelihan dan jasa penyembelihan Pelaku Usaha Luar Negeri (ditetapkan menteri)
17 Oktober 2021-17 Oktober 2026
Obat bahan alam, obat kuasi, dan suplemen kesehatan
17 Oktober 2021-17 Oktober 2029
Obat bebas dan obat bebas terbatas
17 Oktober 2021-17 Oktober 2034
Obat keras dikecualikan psikotropika
17 Oktober 2021-17 Oktober 2026
Kosmetik, produk kimiawi, dan produk rekayasa genetik
17 Oktober 2021-17 Oktober 2026
Barang gunaan yang dipakai kategori sandang, penutup kepala, dan aksesoris
17 Oktober 2021-17 Oktober 2026
Barang gunaan yang digunakan kategori perbekalan kesehatan rumah tangga, peralatan rumah tangga, perlengkapan peribadatan bagi umat Islam, alat tulis, dan perlengkapan kantor
17 Oktober 2021-17 Oktober 2026
Barang gunaan yang dimanfaatkan kategori alat kesehatan kelas risiko A sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
17 Oktober 2021-17 Oktober 2029
Barang gunaan yang dimanfaatkan kategori alat kesehatan kelas risiko B sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
17 Oktober 2021-17 Oktober 2034
Barang gunaan yang dimanfaatkan kategori alat kesehatan kelas risiko C sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sumber: Peraturan Pemerintah No 42 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal
Pengolah: A. Syalaby Ichsan