Ahad 27 Apr 2025 08:00 WIB

Siasat Perajin Tahu dan Tempe Hadapi Kenaikan Harga Kedelai Impor

Perajin di Konawe Selatan kurangi ukuran tahu dan tempe.

Red: Edwin Dwi Putranto

Pekerja memasukkan kedelai ke dalam mesin penghalus di salah satu pabrik tahu dan tempe rumahan, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Sabtu (26/4/2025). Kenaikan harga kedelai impor sejak tiga bulan terakhir dari Rp9 ribu menjadi Rp11 ribu membuat produsen tahu dan tempe di wilayah itu harus mengurangi ukuran tahu dan tempe untuk tetap mendapatkan keuntungan tanpa harus menaikkan harga jual. (FOTO : ANTARA FOTO/Andry Denisah)

Pekerja menyaring ampas tahu di salah satu pabrik tahu dan tempe rumahan, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Sabtu (26/4/2025). Kenaikan harga kedelai impor sejak tiga bulan terakhir dari Rp9 ribu menjadi Rp11 ribu membuat produsen tahu dan tempe di wilayah itu harus mengurangi ukuran tahu dan tempe untuk tetap mendapatkan keuntungan tanpa harus menaikkan harga jual. (FOTO : ANTARA FOTO/Andry Denisah)

Pekerja mengangkut tahu menggunakan troli di salah satu pabrik tahu dan tempe rumahan, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Sabtu (26/4/2025).Kenaikan harga kedelai impor sejak tiga bulan terakhir dari Rp9 ribu menjadi Rp11 ribu membuat produsen tahu dan tempe di wilayah itu harus mengurangi ukuran tahu dan tempe untuk tetap mendapatkan keuntungan tanpa harus menaikkan harga jual. (FOTO : ANTARA FOTO/Andry Denisah)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, KONAWE -- Pekerja memasukkan kedelai ke dalam mesin penghalus di salah satu pabrik tahu dan tempe rumahan, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Sabtu (26/4/2025).

Kenaikan harga kedelai impor sejak tiga bulan terakhir dari Rp9 ribu menjadi Rp11 ribu membuat produsen tahu dan tempe di wilayah itu harus mengurangi ukuran tahu dan tempe untuk tetap mendapatkan keuntungan tanpa harus menaikkan harga jual.

sumber : Antara Foto
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement