50 Kiai Ikuti Silaturahmi Alim Ulama PBNU, Sepakat Tidak Ada Pemakzulan Ketum
Para kiai sepakat agar seluruh persoalan dikembalikan pada AD/ART organisasi.
Rep: Prayogi/ Red: Edwin Dwi Putranto
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf berbincang sebelum memberikan keterangan usai melakukan silaturahmi alim ulama di Gedung PBNU, Jakarta, Ahad (23/11/2025). Silaturahmi ini membahas sekaligus meminta masukan dari para kiai dan alim ulama di tengah ramainya isu pemakzulan terhadap Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. (FOTO : Republika/Prayogi)
Pertemuan tersebut dihadiri sekitar 50 kiai dari berbagai daerah, mulai dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Syekh Ali Akbar Marbun dari Medan, Sumatra Utara. Syekh Ali Akbar merupakan Rais Syuriah sekaligus anggota Ahlul Halli wal Aqdi pada Muktamar ke-34 di Lampung sekitar empat tahun lalu. Selain yang hadir langsung, sejumlah kiai mengikuti acara melalui Zoom meeting karena usia sepuh atau lokasi yang jauh. Total peserta mencapai sekitar 50 kiai. (FOTO : Republika/Prayogi)
Dalam silaturahmi alim ulama tersebut para kiai sepakat agar seluruh persoalan dikembalikan pada AD/ART dan diselesaikan bersama tanpa membuka ruang bagi konflik. (FOTO : Republika/Prayogi)
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menegaskan seluruh persoalan organisasi harus dikembalikan kepada AD/ART dan sistem konstitusi yang berlaku. (FOTO : Republika/Prayogi)
Menurut Gus Yahya, NU sebagai organisasi memiliki aturan dan sistem konstitusi yang jelas. Karena itu, setiap pernyataan dan sikap yang muncul, baik lisan maupun tertulis, harus diukur berdasarkan regulasi yang ada di dalam sistem organisasi. (FOTO : Republika/Prayogi)
PBNU rencananya juga akan menggelar pertemuan yang lebih luas dengan menghadirkan para kiai sepuh dan unsur kepemimpinan NU lainnya. Pondok Pesantren Lirboyo di Kediri akan menjadi tuan rumah forum tersebut. (FOTO : Republika/Prayogi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA PBNU menggelar silaturahmi alim ulama di Gedung PBNU, Jakarta, Ahad (23/11/2025). Silaturahmi ini membahas sekaligus meminta masukan dari para kiai dan alim ulama di tengah ramainya isu pemakzulan terhadap Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
Pertemuan tersebut dihadiri sekitar 50 kiai dari berbagai daerah, mulai dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Syekh Ali Akbar Marbun dari Medan, Sumatra Utara. Syekh Ali Akbar merupakan Rais Syuriah sekaligus anggota Ahlul Halli wal Aqdi pada Muktamar ke-34 di Lampung sekitar empat tahun lalu. Selain yang hadir langsung, sejumlah kiai mengikuti acara melalui Zoom meeting karena usia sepuh atau lokasi yang jauh. Total peserta mencapai sekitar 50 kiai.
Para kiai sepakat agar seluruh persoalan dikembalikan pada AD/ART dan diselesaikan bersama tanpa membuka ruang bagi konflik.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menegaskan seluruh persoalan organisasi harus dikembalikan kepada AD/ART dan sistem konstitusi yang berlaku.
Menurut Gus Yahya, NU sebagai organisasi memiliki aturan dan sistem konstitusi yang jelas. Karena itu, setiap pernyataan dan sikap yang muncul, baik lisan maupun tertulis, harus diukur berdasarkan regulasi yang ada di dalam sistem organisasi.
PBNU rencananya juga akan menggelar pertemuan yang lebih luas dengan menghadirkan para kiai sepuh dan unsur kepemimpinan NU lainnya. Pondok Pesantren Lirboyo di Kediri akan menjadi tuan rumah forum tersebut.
sumber : Republika