Selasa 16 Sep 2014 23:29 WIB

Peluncuran Buku Kumpulan Foto Lahan Gambut di Semenanjung Kampar

.

Red: Mohamad Amin Madani

Menhut Zulkifli Hasan menyerahkan buku "Gallery of Peatland in Kampar Peninsula and Beyond: Beauties, Challenges and Opportunities" kepada Rektor Universitas Lampung, Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S. di Jakarta, Selasa (16/9). (foto: Dok. Pushumas

Menhut Zulkifli Hasan saat peluncuran buku "Gallery of Peatland in Kampar Peninsula and Beyond: Beauties, Challenges and Opportunities" di Jakarta, Selasa (16/9). (foto: Dok. Pushumas Kemenhut)

Menhut Zulkifli Hasan saat peluncuran buku "Gallery of Peatland in Kampar Peninsula and Beyond: Beauties, Challenges and Opportunities" di Jakarta, Selasa (16/9). (foto: Dok. Pushumas Kemenhut)

Tari Lancang Kuning mengiringi peluncuran buku "Gallery of Peatland in Kampar Peninsula and Beyond: Beauties, Challenges and Opportunities" di Jakarta, Selasa (16/9). (foto: Dok. Pushumas Kemenhut)

Menhut Zulkifli Hasan (tengah) berfoto bersama dengan Profesor Muhajir Utomo (kedua dari kanan), Profesor Budi Indra Setiawan (kedua dari kiri) dan Doktor Basuki Sumawinata (paling kanan) saat peluncuran buku di Jakarta, Selasa (16/9).

inline

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengapresiasi dan menyambut baik peluncuran sebuah buku dwi bahasa berjudul "Gallery of Peatland in Kampar Peninsula and Beyond: Beauties, Challenges and Opportunities" atau "Kumpulan Foto Lahan Gambut di Semenanjung Kampar dan Sekitarnya: Pesona, Tantangan dan Peluang."

Buku yang diluncurkan di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Selasa (16/9) tersebut disusun oleh Profesor Muhajir Utomo dari Universitas Lampung, serta Profesor Budi Indra Setiawan dan Dr. Basuki Sumawinata dari Institut Pertanian Bogor.

Buku kumpulan foto ini menggambarkan kekayaan alam Indonesia, khususnya yang berlokasi di Semenanjung Kampar yang merupakan wilayah kawasan hutan rawa gambut yang berada di Provinsi Riau. Menurut salah satu penulis buku, Profesor Muhajir Utomo, ide awal pembuatan buku ini lahir saat dirinya bersama dua penulis lain sedang terbang menggunakan helikopter (fly over) di atas Teluk Meranti. Penyusunan buku sendiri dilakukan selama 4 tahun dari Desember 2009 hingga Juni 2014.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement