Kamis 20 Nov 2014 20:14 WIB

Siti Nurbaya Buka Seminar Nasional Benih Unggul Untuk Hutan Tanaman

.

Red: Mohamad Amin Madani

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya memimpin diskusi dengan para pakar dan perwakilan instansi terkait mengenai penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, di Auditorium LPP Yogyakarta, Rabu (19/11). (FOTO : dok. Pushumas Kemenhut)

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya membuka sekaligus memberikan sambutan acara Seminar Nasional Benih Unggul Untuk Hutan Tanaman, Restorasi Ekosistem, dan Antisipasi Perubahan Iklim di Auditorium LPP Yogyakarta, Rabu (19/11). (FOTO : dok. Pushumas Kemenhut)

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya mendengarkan penjelasan dari Ir. Kasmudjo, MS sebagai penemu dari Alat Pengawetan Bambu dalam 7 Menit di Yogyakarta, Rabu (19/11).

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya memberikan simbolis bantuan alat pengawet bambu dalam 7 menit kepada perwakilan petani di daerah Cangkringan, Yogyakarta, Rabu (19/11). (FOTO : dok. Pushumas Kemenhut)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya membuka acara Seminar Nasional Benih Unggul Untuk Hutan Tanaman, Restorasi Ekosistem, dan Antisipasi Perubahan Iklim  yang diadakan di Auditorium  Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Yogyakarta, Rabu (19/11).

Pada seminar tersebut juga ditanda tangani MoU antara Badan Pengembangan SDM Kehutanan dengan Fakultas Kehutanan UGM tentang Penyelenggaraan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kehutanan. MoU ini bertujuan agar terbangun kebersamaan dalam penyelenggaraan penyuluhan dan pengembangan sumberdaya manusia kehutanan sekaligus untuk memperkaya muatan dalam penyelenggaraan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi.

Usai seminar, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan bertolak ke Kecamatan Cangkringan, Sleman untuk memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dengan Pemda DIY, sekaligus memberikan penghargaan kepada pemenang  lomba penanaman 1 milyar pohon tingkat DIY.

Pada acara Peringatan HMPI tersebut, diperkenalkan sebuah penemuan alat Pengawetan Bambu yang  dapat  bekerja dalam waktu singkat, yaitu  hanya 7 menit.  Alat tersebut ditemukan oleh Ir. Kasmudjo,MS, dosen di Fakultas Kehutanan UGM. Alat ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari industri kerajinan bambu. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement