Senin 25 May 2015 22:44 WIB

Dua Alat Canggih untuk Ruang Radiologi Tiba di RS Indonesia

.

Red: Mohamad Amin Madani

Sebuah truk yang mengangkut alat CT Scan dan X-Ray untuk melengkapi Ruang Radiologi tiba di RS Indonesia, Gaza, Palestina. (foto : dok. MER-C)

Alat CT Scan dan X-Ray untuk melengkapi Ruang Radiologi tiba di RS Indonesia, Gaza, Palestina. (foto : dok. MER-C)

Sebuah truk yang mengangkut alat CT Scan dan X-Ray untuk melengkapi Ruang Radiologi tiba di RS Indonesia, Gaza, Palestina. (foto : dok. MER-C)

Alat CT Scan dan X-Ray untuk melengkapi Ruang Radiologi tiba di RS Indonesia, Gaza, Palestina. (foto : dok. MER-C)

Alat CT Scan dan X-Ray untuk melengkapi Ruang Radiologi tiba di RS Indonesia, Gaza, Palestina. (foto : dok. MER-C)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Sempat tertunda selama 3 minggu akhirnya alat CT Scan dan X-Ray untuk melengkapi Ruang Radiologi tiba di RS Indonesia, Gaza, Palestina.Informasi ini disampaikan oleh Site Manager RS Indonesia, Ir. Edy Wahyudi via pesan singkat kepada Republika Online baru-baru ini.

Salah seorang anggota tim pengadaan alat kesehatan RS Indonesia yang selama ini memberikan pengarahan dan panduan bagi relawan di Gaza untuk pemesanan seluruh paket alat kesehatan RS Indonesia, dr. Arief Rachman, menjelaskan bahwa alat CT Scan yang ada di RS Indonesia adalah CT Scan 128 slices yang memiliki kecepatan dan resolusi tinggi.

"Untuk Rumah Sakit Traumatologi seperti RS Indonesia, kecepatan dan resolusi tinggi itu nomor satu. Makin cepat, makin baik. Hasil gambar makin bagus, maka diagnosis akan makin tajam," ungkapnya.

Relawan yang tengah menempuh Pendidikan Kedokteran Spesialis Radiologi di FKUI ini juga memaparkan, dalam rilis yang ditrerima ROL, bahwa alat X-Ray RS Indonesia adalah X-Ray fluoroskopi. 

"CT Scan ini multipurpose, bisa untuk pemeriksaan dasar mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki pada kasus trauma dan non-trauma, pemeriksaan jantung (CT Cardiac) atau evaluasi pembuluh darah (CT Angiografi). Ditambah dengan kemampuan rekonstruksi 3 dimensi, kami harap klinisi mendapat manfaat yang besar dari mesin ini," tambah relawan yang sudah dua kali bertugas ke Gaza, Palestina, pada 2009 dan 2010.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement