Suasana Language Fair yang diadakan di Sekolah Alam, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (3/3). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Sejumlah anak dengan menggunakan pakaian khas Palestina mengikuti Language Fair yang diadakan di Sekolah Alam, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (3/3). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Suasana sebuah stand dari Negara Palestina saat acara Language Fair yang diadakan di Sekolah Alam, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (3/3). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Suasana stand Negara Jepang saat Language Fair yang diadakan di Sekolah Alam, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (3/3). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Mahasiswa dari Turki Meryem (kiri) mengenalkan bangunin iconic di Negara Turki kepada siswa saat acara Language Fair yang diadakan di Sekolah Alam, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (3/3). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Suasana stand dari negara Arab Saudi saat Language Fair yang diadakan di Sekolah Alam, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (3/3). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Suasana stand dari Negara Arab Saudi saat Language Fair yang diadakan di Sekolah Alam, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (3/3). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengenalan budaya dan bahasa negara lain di usia dini membantu anak-anak untuk lebih percaya diri dan mampu beradaptasi dalam pergaulan global.
Language Fair atau pameran bahasa yang dilakukan oleh sekolah swasta di Jagakarsa, Kamis (3/3), merupakan salah satu cara dalam mengenalkan budaya dan bahasa negara lain kepada anak sejak usia dini.