(dari kiri) Persiden Palestina Mahmoud Abbas dan Presiden Joko Widodo saat konferensi pers usai penutupan KTT Luar Biasa OKI di Balai Sidang Jakarta, Senin (7/3). (Republika/Wihdan Hidayat) (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
(dari kiri) Persiden Palestina Mahmoud Abbas, Presiden Joko Widodo, dan Sekjen OKI Iyad Ameen Madani saat konferensi pers usai penutupan KTT Luar Biasa OKI di Balai Sidang Jakarta, Senin (7/3).(Republika/Wihdan Hidayat) (FOTO : Republika/ Wihdan)
(dari kiri) Persiden Palestina Mahmoud Abbas, Presiden Joko Widodo, dan Sekjen OKI Iyad Ameen Madani saat konferensi pers usai penutupan KTT Luar Biasa OKI di Balai Sidang Jakarta, Senin (7/3). (Republika/Wihdan Hidayat) (FOTO : Republika/ Wihdan)
(dari kiri) Persiden Palestina Mahmoud Abbas, Presiden Joko Widodo, dan Sekjen OKI Iyad Ameen Madani saat konferensi pers usai penutupan KTT Luar Biasa OKI di Balai Sidang Jakarta, Senin (7/3). (Republika/Wihdan Hidayat) (FOTO : Republika/ Wihdan)
Presiden Joko Widodo mengetuk palu untuk mengesahkan resolusi saat penutupan KTT Luar Biasa OKI di Balai Sidang Jakarta, Senin (7/3). (Republika/Wihdan Hidayat) (FOTO : Republika/ Wihdan)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo secara resmi menutup Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang membahas tentang Palestina dan Al-Quds Al Sharif.
KTT-LB OKI dihadiri oleh 55 perwakilan negara dan pemerintah guna membahas dua dokumen soal Palestina dan Al Quds Al Syarif (Kota Suci Yerusalem), yaitu dokumen resolusi dan deklarasi, yang diselenggarakan pada 6-7 Maret 2016.